Network
Dr. Zaidul Akbar menyebut bahwa terdapat beberapa cara tidur Nabi yang bisa kita coba untuk contoh.
Yang pertama, tidur siang kurang lebih 15 menit sebelum atau sesudah waktu shalat dzuhur.
Kedua, tidur malam setelah waktu shalat isya.
Kemudian, Dr. Zaidul Akbar menambahkan bahwa Rasul akan terbangun pada tengah malam untuk menunaikan beberapa ibadah shalat malam hingga waktu subuh.
Karena jeda antara adzan dan iqomah pada waktu subuh kerap lama, Rasul SAW biasanya juga tidur sebentar.
Baca Juga: Pendamping PKH Tingkatkan Kecerdasan Anak Penerima Manfaat dengan Gelar Pekan Literasi
Tapi yang perlu diingat, tidur pada waktu tersebut bukan untuk tidur terlelap.
Melainkan tidur untuk istirahat sejenak menunggu waktu iqomah shalat subuh.
Dr. Zaidul Akbar kemudian juga menuturkan bahwa jika ada kebutuhan atau urgensi dimana tidak dapat tidur malam dalam durasi yang ‘ideal‘, makan tidak masalah, asalkan untuk ibadah.
Jangan lupa untuk berdoa kepada Allah SWT agar tidur yang sedikit bisa optimal untuk beribadah di jalan Nya.
