Network
ZONABANTEN.com – Thalassemia merupakan salah satu penyakit tidak menular yang penularan kasusnya berada di wilayah Mediterania, Timur Tengah, dan Asia Tenggara, salah satunya Indonesia.
Berdasarkan data dari Kemenkes, jumlah penderita Thalassemia di Indonesia pada tahun 2019 sebanyak 10.531 dan jumlah tersebut terus bertambah setiap tahunnya.
“Kasus Thalassemia yang tercatat sampai 2016 mencapai lebih dari 9 ribu penyandang Thalassemia. Diyakini masih ada kasus yang tidak tercatat,” tutur dr. Cut Putri Arianie selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
Baca Juga: 5 Jenis Penyakit Aglonema yang Berbahaya, Kenali Ciri dan Cara Menghilangkannya!
Dengan jumlah penyandang yang tergolong tinggi dan banyak kasus yang belum terdaftar, apakah ada cara mengenali gejala anak menderita Thalassemia untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut?
Dikutip melalui antara news, pucat menjadi salah satu gejala awal yang perlu diwaspadai pada anak.
“Tanda awal gejala yang terlihat itu anak-anak mengalami pucat, lalu dia merasa mudah lelah dan aktivitasnya berkurang,” tutur dr. Bambang Sudarmanto Sp.A(K), MARS dari RSUP Kariadi Semarang.
Jika sudah memperlihatkan gejala tersebut, sebaiknya orang tua segera memeriksakan kondisi kesehatan sang anak untuk mendapat kepastian dan diagnosis yang tepat dari dokter.
Baca Juga: Hepatitis Misterius Merajalela, Kenali Gejala dan Pencegahannya
“Itu harus diperhatikan, dengan gejala awal itu segera bawa anak ke fasilitas kesehatan pertama dulu yaitu puskesmas untuk melihat kondisinya lebih mendalam,” ucap dr. Bambang melanjutkan.
Saat anak dirujuk ke puskesmas, maka pihak puskesmas akan mengambil sampel darah anak untuk dilakukan pengecekan terhadap jumlah hemoglobin (HB).
Jika ternyata jumlah hemoglobin kurang dari jumlah normal, maka kemungkinan anak akan dirujuk ke rumah sakit atau spesialis Onkologi-Hematologi untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
“Dalam pemeriksaan lanjutan yang dilakukan dokter, tanda yang sudah pasti bahwa anak mengalami thalassemia adalah bentuk gambar dal sel darah merah mengalami pecah-pecah yang artinya terjadi hemolisis/ kerusakan pada sel darah merah,” ujar dr. Bambang.
Baca Juga: Waspada! Berikut Gejala, Tindakan Pencegahan serta Penangan Awal Hepatitis Akut
Menurut Ketua Unit Kerja Koordinasi Hematologi-Onkologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tanda-tanda dari gejala thalassemia sudah dapat dilihat pada bayi berusia enam bulan.
Kendati demikian, tanda pucat tidak selalu memperlihatkan anak menderita Thalassemia, bisa jadi anak mengalami anemia.
“Pucat itu bisa juga anak terkena anemia yang artinya dia kekurangan zat besi. Jadi, jika didapati hasil anak kekurangan zat besi dari pemeriksaan bisa jadi anak itu justru mengalami anemia,” ucap dr. Bambang.
“Jika sudah terpenuhi zat besinya, maka anak harus kembali dites untuk memastikan apakah sudah dalam keadaan normal atau benar ternyata mengalami Thalassemia,” tutur beliau melanjutkan.
Baca Juga: Kenali Tanda dan Gejala Penyumbatan Darah yang Harus Diwaspadai
Tim ZonaBanten.com telah melakukan wawancara dengan salah satu orang tua dari penyandang Thalassemia bernama Sri Astutik.
Kepada tim ZonaBanten.com, ia menjelaskan beberapa gejala awal yang dialami sang anak sebelum di diagnosa Thalassemia mayor.
“Selain wajah pucat, dulu anak (saya) juga mengalami demam tinggi beberapa hari, kemudian anak lemas, dan nafsu makan juga berkurang. Kemudian (saya) memutuskan untuk memeriksakannya di fasilitas kesehatan,” ujar Sri Astutik ketika dihubungi tim ZonaBanten.com.
Itulah beberapa gejala awal penderita Thalassemia yang perlu diwaspadai pada anak. Jangan takut untuk segera periksakan buah hati jika ada gejala di atas.***
