7 Kategori Kondisi Anak yang Dianjurkan untuk Vaksinasi Covid-19 Ditunda Terlebih Dahulu menurut Kemenkes

- 5 Maret 2022, 15:26 WIB
Ilustrasi vaksin covid-19/Unsplash/Towfiqu barbhuiya
Ilustrasi vaksin covid-19/Unsplash/Towfiqu barbhuiya /
 
ZONABANTEN.com - Ada 7 kategori kondisi anak yang dianjurkan untuk vaksinasi Covid-19 ditunda terlebih dahulu menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.
 
Hal tersebut disampaikan oleh Kemenkes melalui edaran e-book yang dimuat pada portal resmi Kemenkes.
 
Dalam e-book tersebut disebutkan bahwa ada 7 kategori kondisi anak yang dianjurkan tidak terlebih dahulu menerima vaksinasi Covid-19.
 
Meskipun, pelaksanaan kegiatan vaksinasi Covid-19 dilakukan sebagai bentuk penguatan imunitas tubuh, tapi pada beberapa kondisi pada anak, vaksinasi Covid-19 dapat berdampak buruk.
 
 
Apabila vaksinasi Covid-19 tetap diberikan kepada anak ketika menghadapi salah satu dari 7 kategori kondisi anak yang disebutkan, maka kondisi kesehatan anak bisa berangsur tidak baik.
 
Pada e-book yang berjudul "Panduan bagi Keluarga dan Masyarakat: Pencegahan dan Isolasi Mandiri Anak dan Remaja dengan Covid-19", disebutkan bahwa rentang usia  anak yang dimaksudkan adalah berusia 12 sampai dengan 17 tahun.
 
Berikut adalah 7 kategori kondisi anak yang dianjurkan untuk vaksinasi Covid-19 ditunda terlebih dahulu menurut Kemenkes:
 
1. Tubuh anak sedang mengalami demam pada suhu 37.5 derajat Celcius atau lebih
 
2. Kondisi anak baru sembuh dari Covid-19 kurang dari 3 bulan
 
3. Anak telah mendapatkan imunisasi lain kurang dari 1 bulan
 
4. Anak sedang ada pada kondisi mengidap penyakit Hipertensi, Diabetes Melitus, penyakit-penyakit menahun, kelainan bawaan, defisiensi imun primer, penyakit autoimun
 
 
5. Anak sedang mengidap penyakit Sindrom Gullian Barre, Mielitis Transversa, Acute Demyelinating Encephalomyelitis
 
6. Anak sedang mengidap kanker dan menerima pengobatan kemoterapi atau radioterapi
 
7. Anak sedang menerima pengobatan imunosupresan atau sitostatika berat
 
Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh orang tua dan keluarga dalam menyikapi 7 kondisi anak di atas, untuk meminimalisir anak terpapar virus Covid-19.
 
Hal ini dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan untuk anak dari terpapar virus Covid-19, selama tidak menerima vaksinasi Covid-19.
 
Berikut adalah upaya pencegahan yang bisa dilakukan oleh orang tua dan keluarga kepada anak yang mengalami 7 kondisi diatas untuk meminimalisir anak terpapar virus Covid-19:
 
 
1. Tidak kendor dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungan keluarga dan sekitar tempat tinggal
 
Penerapan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari sangat perlu diperhatikan oleh orang tua dan keluarga yang memiliki anak dengan salah satu kondisi dari 7 kategori di atas.
 
Penerapan protokol kesehatan dimulai dari disiplin menggunakan masker ketika keluar rumah dan berinteraksi dengan orang-orang sekitar.
 
Dengan disiplin menggunakan masker selama berada di luar rumah dan ketika sedang mengalami flu, seseorang dapat mempersempit ruang penyebaran virus yang ada.
 
Kemungkinan diri, keluarga, dan orang lain untuk terpapar virus Covid-19 pun akan terminimalisir dengan ketat.
 
 
Angka pasien Covid-19 akan berkurang dan rantai penyebaran virus Covid-19 akan terputus.
 
Selain dari itu, kegiatan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, atau menggunakan sanitizer mesti diperhatikan bersama.
 
Virus Covid-19 bisa mati dengan sabun dan air yang mengalir.
 
Penggunaan sanitizer dalam kegiatan sehari-hari pada kondisi yang tidak menunjang untuk bisa membasuh tangan dengan sabun dan air mengalir pun, turut bisa membunuh virus dan kuman yang ada pada telapak tangan.
 
Langkah selanjutnya yang mesti diterapkan oleh orang tua dan keluarga adalah saling menjaga jarak fisik ketika beraktivitas di rumah, di lingkungan tempat tinggal, dan di lingkungan mobilitas.
 
 
Dari disiplin menjaga jarak antara satu orang dengan orang yang lainnya, baik di keluarga maupun di lingkungan, kita bisa meminimalisir terpapar virus Covid-19.
 
Ini akan berdampak baik untuk diri sendiri dan orang yang tinggal bersama kita.
 
Selama pandemi Covid-19 masih berlangsung, sikap yang perlu dibangun bersama adalah menghindari keluar dari rumah apabila tidak berkepentingan.
 
Lingkungan-lingkungan yang ramai akan kerumunan, mesti dihindari selama pandemi Covid-19 masih berlangsung.
 
Para anggota keluarga pun mesti segera mandi, cuci rambut, dan ganti baju setelah berpergian keluar dari rumah.
 
Perhatikan pula lingkungan terdekat anak, salah satunya adalah pengasuh anak.
 
 
Apabila anak didampingi oleh pengasuh, hindari kontak dari orang lain selain pengasuh untuk mempersempit kemungkinan anak terpapar virus Covid-19.
 
Pengasuh anak pun mesti menjaga lingkungan interaksinya selama mendampingi anak. Pengasuh anak harus menjaga interaksinya dengan orang lain selain anak.
 
Pengasuh anak harus sangat membatasi interaksinya dengan lingkungan dari luar rumah, dengan tidak keluar-masuk rumah secara bebas selama masa pendampingan anak.
 
Para orang tua dan keluarga bisa menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin sebagai upaya untuk mendorong kondisi anak dari 7 kategori di atas tidak terpapar virus Covid-19 dan memperburuk keadaan anak.
 
 
2. Memastikan asupan gizi yang cukup untuk tubuh
 
Asupan gizi dari makanan yang berserat tinggi sangat diperlukan oleh tubuh untuk meningkatkan kekebalan (imunitas) tubuh.
 
Sayur-mayur dan buah-buahan merupakan makanan yang mengandung serat tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh.
 
Sayur-mayur yang berwarna hijaulah yang mengandung banyak serat.
 
Makanan dengan gizi yang seimbang perlu diperhatikan bersama dalam penyajian makanan harian.
 
Secara singkat, asupan makanan dengan gizi seimbang adalah terdiri dari makanan pokok (nasi, jagung, gandum, dan lain-lain), lauk-pauk (hewani maupun nabati) dan buah-buahan di setiap sajian makan.
 
 
3. Beristirahat yang cukup
 
Tidur yang cukup diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme. Hindari begadang karena dapat menurunkan stamina tubuh.
 
4. Hindari berpikir berlebihan terkait suatu hal dan segala hal yang memicu stres tinggi
 
Stres tinggi merupakan sumber dari setiap penyakit.
 
Manajemen pikiran yang baik akan meminimalisir potensi kelelahan pada tubuh dan meniminalisir kerentanan tubuh terserang penyakit.
 
5. Rajin berjemur di bawah sinar matahari
 
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menganjurkan waktu berjemur di bawah sinar matahari adalah selama 15 menit.
 
Hal ini terhitung sejak paparan sinar matahari langsung diterima oleh tubuh.
 
 
6. Memperluas wawasan tentang kesehatan dan mobilitas kebutuhan sehari-hari
 
Dengan memperluas wawasan kesehatan, kita bisa memaksimalkan kondisi kebugaran tubuh dengan baik.
 
Namun, perlu diingat. Wawasan kesehatan yang dimaksudkan adalah pengetahuan yang bersumber dari pihak yang dapat dipertanggungjawabkan.
 
Sumber pengetahuan dari pihak yang dapat dipertanggungjawabkan, salah satunya adalah membaca dari portal kesehatan resmi suatu lembaga kesehatan.
 
Hal ini bisa memastikan pengetahuan yang diperoleh adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
 
Selain dari pengetahuan kesehatan, pengetahuan terkait mobilitas lingkungan tempat tinggal mesti diperhatikan.
 
 
Selama berada di rumah, kegiatan logistik dan semua tempat penyedia kebutuhan hidup sehari-hari di lingkungan tempat tinggal mesti dipelajari dan dipahami.
 
Hal tersebut berguna untuk membuat kondisi tenang dan mempermudah diri selama tinggal di dalam rumah saat pandemi Covid-19 masih berlangsung.
 
7. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik terhadap orang serumah, dengan tetap menjaga jarak
 
 
Siapa bilang, kondisi pandemi Covid-19 membuat kita tidak boleh saling mengobrol satu sama lain di lingkungan tempat tinggal kita?
 
Mengobrol dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitar kita, terkhususnya orang yang serumah, tetap bisa dilakukan.
 
Hanya satu hal saja yang mesti diperhatikan selama interaksi tersebut. Batasi aktivitas kontak fisik satu sama lain adalah satu hal yang mesti diingat.
 
Mengobrol dengan tetap memperhatikan jarak satu sama lain akan meminimalisir faktor terpaparnya kedua belah pihak atau lebih dari virus Covid-19.
 
 
Terlebih, untuk orang yang memiliki tingkat mobilitas aktivitas di luar rumah yang tinggi.
 
Menjaga jarak satu sama lain antar anggota serumah dan orang di luar rumah, akan bisa meminimalisir dan memutus rantai penyebaran virus Covid-19.
 
8. Berjalan-jalan di lingkungan terdekat dengan memerhatikan protokol kesehatan
 
Kondisi mental kita selama pandemi Covid-19 perlu diperhatikan. 
 
Dengan aktivitas berjalan-jalan santai dan melihat pemandangan yang ada di lingkungan terdekat, dapat membuang stres dan menjaga kesehatan mental.
 
9. Memeriksakan segera kondisi diri dan keluarga ke penyedia layanan kesehatan, ketika mendapati kondisi tidak baik pada tubuh
 
Satu hal yang perlu diperhatikan oleh semua orang terkait kesehatan.
 
 
Hal tersebut adalah tanggap ketika menyikapi setiap gejala tubuh yang muncul ke penyedia layanan kesehatan terdekat. Hal tersebut dapat menimalisir tingkat lanjutan kondisi tubuh yang tidak baik.
 
Demikian, 7 kategori kondisi anak yang dianjurkan untuk vaksinasi Covid-19 ditunda terlebih dahulu menurut Kemenkes dan upaya-upaya dari orang tua dan keluarga yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kondisi anak yang mengalami salah satu dari 7 kategori tersebut dari terpapar virus Covid-19.
 
Mari bertindak bijak dengan menerapkan protokol kesehatan pada kehidupan sehari-hari untuk mempercepat pemutusan rantai penyebaran virus Covid-19 di Indonesia.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Kemkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah