Batuk dan Pilek? 4 Makanan Ini Harus Anda Hindari, Agar Gejalanya Tidak Memburuk

14 Maret 2022, 16:06 WIB
Ilustrasi Batuk dan pilek/ /PIXABAY

ZONABANTEN.com – Batuk dan pilek bisa datang kapan saja dan dapat menyerang siapa pun, sehingga kita harus benar-benar memperhatikan kesehatan.

Batuk dan pilek umumnya dapat terjadi karena polusi, debu, alergi, atau asap kendaraan, dan ini menjadi sesuatu yang normal.

Hal itu karena batuk dan pilek merupakan bentuk respon tubuh terhadap benda asing yang masuk, dan ini dapat membantu membersihkan paru-paru.

Baca Juga: Kenali Tanda dan Gejala Penyumbatan Darah yang Harus Diwaspadai

Namun, bagimana jika batuk dan pilek menyerang tubuh anda begitu saja?

Tentu saja banyak hal yang harus diperhatikan, termasuk makanan dan minuman yang harus dihindari saat terserang batuk atau pilek.

Berikut ini makanan yang harus dihindari saat batuk atau pilek:

  1. Gorengan

Proses menggoreng makanan melepaskan iritan di udara yang disebut akrolein.

Reaksi di paru-paru dapat memicu batuk ketika seseorang terkena iritan tertentu di udara.

Baca Juga: Miyawaki Sakura dan Kim Chaewon Resmi Gabung Grup Baru Source Music, Dikhawatirkan Bernasib Seperti GFriend

Akrolein dikenal dapat memicu refleks batuk pada mereka yang terpapar, bahkan dapat memperburuk batuk itu.

Cobalah untuk menghindari memasak dan memakan makanan yang digoreng.

  1. Mangga, Pisang, dan Jeruk

Makanan yang harus dihindari saat batuk juga termasuk buah mangga, pisang, dan jeruk.

Buah-buahan dengan asam sitrat dapat menyebabkan asam refluks, memperburuk tenggorokan dan memicu batuk.

Sifat pisang yang telah dikunyah cenderung berlendir dan itu akan memperburuk batuk.

Baca Juga: Miyawaki Sakura dan Kim Chaewon Resmi Gabung Grup Baru Source Music, Dikhawatirkan Bernasib Seperti GFriend

Selain itu mangga juga memiliki tekstur berlendir, jika penderita asma yang memiliki hipersensistif haru menghindari buah ini.

Lebih disaranka memlih buah yang mengandung banyak kadar air, seperti semangka, nanas, persik, pir.

  1. Susu

Dahak adalah lendir kental dan lengket yang mengalir di bagian belakang tenggorokan, akibat alergi atau pilek.

Jika batuk disertai dahak di tenggorokan, menghindari makanan yang menghasilkan lendir dapat membantu meringankannya.

Protein dari susu, selama dipencernaan merangsang produksi lendir berlebih di usus.

Baca Juga: Depresi Kerja: Bagaimana Cara Mengelola Kesehatan Mental di Tempat Kerja? Simak di Sini

Susu dan makanan olahan berbahan susu dapat memiliki efek produksi lendir di saluran pencernaan, termasuk di tenggorokan dan paru-paru, terutama ketika terjadi peradangan atau infeksi.

Sehingga untuk membantu batuk lebih membaik, usahakan untuk hindari makanan dan minuman dari susu.

  1. Makanan Olahan

Sistem kekebalan tubuh membantu melawan infeksi dan penyakit yang menyebabkan batuk dan gejala lainnya.

Sehingga jika gizi dalam tubuh buruk itu akan mengakibatkan berkurangnya sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: #LuhutRakusBerkuasa Jadi Trending Topik, Netizen Soroti Harta Kekayaan dan Penundaan Pemilu

Lebih baik menghindari makanan olahan, karena nutrisi yang terkandung juga sedikit.

Sebaiknya konsumsi makanan yang kaya akan nutrisi dan makanan utuh untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

  1. Kafein

Biasanya saat seseorang terserang pilek dan flu, pihak kesehatan akan menyarankan untuk selalu terhidrasi.

Maksudnya adalah kita harus rutin minum air bening, jangan minuman yang mengandung kafein seperti kopi, cola, teh, dan kakao.

Baca Juga: Serial 'Squid Game' Membuat Sejarah dengan Memenangkan Dua Piala pada Critics Choice Awards

Karena kafein dapat menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi, sehingga dapat membuat batuk kering yang bila bertemu dengan asam dalam kafein akan menjadi batuk sarak dan menyakitkan.

Mungkin saat anda sedang batuk atau pilek, anda dapat mencoba mengonsumsi sup dan vitamin C untuk membantu meredakannya.

Selain itu, makanan pedas juga bisa jadi pilihan anda, karena mengandung capsaicin yang mengandung ekspektron, dapat mengencerkan lendir dan menurunkan refleks batuk.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: New Health Advisor

Tags

Terkini

Terpopuler