Merinding! Inilah 10 Pangkon Titik Kelemahan Orang Jawa, Jika Tidak Kuat Bisa Mati

12 Maret 2022, 21:14 WIB
Ilustrasi orang mati /YouTube Keluarga Arif Com

ZONABANTEN.com – Budaya Jawa memang terkenal dengan berbagai falsafah yang diajarkan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.

Tradisi Jawa juga membawa banyak aturan-aturan dan pedoman hidup yang disebutkan melalui sebuah ajaran tradisional yang hingga saat ini masih seringkali ditemui.

Namun, pemahaman tentang titik kelemahan orang Jawa masih banyak yang belum mengetahui hingga akhirnya terjerumus kedalam kubangan keburukan dalam hidup.

Dalam budaya Jawa, orang Jawa disebut mempunyai 10 pangkon atau titik kelemahan yang patut diwaspadai dan dihindari apabila dirasa tidak kuat.

Baca Juga: Keanggunan Son Ye Jin dalam Gaun Musim Semi Bernuansa Feminin di Pemotretannya Bersama Bride and You

Dalam artian sebenarnya dalam budaya Jawa, orang Jawa apabila dipangku pasti akan mati, karena pangkon adalah titik kelemahan orang Jawa.

Istilah pangkon diadaptasi dari aksara Jawa yang mulanya adalah huruf vokal atau hidup dan akan menjadi huruf mati apabila diberi pangkon.

Kematian yang jadi titik kelemahan orang Jawa disini bukanlah mati secara jasad, melainkan matinya suatu sifat.

Apabila yang mati adalah sifat buruk maka dapat menjadikan hidup bahagia, begitupun sebaliknya.

Dilansir dari kanal YouTube Keluarga Arif Com pada 11 Februari 2022, berikut adalah 10 pangkon atau titik kelemahan orang Jawa :

 Baca Juga: Perhatikan 6 Syarat Berikut Jika Ingin Lolos Kartu Prakerja Gelombang 24!

1. Kalungguhan

Sebagai titik kelemahan orang Jawa yang pertama, kalungguhan atau yang diartikan sebagai jabatan.

Seringkali ditemui orang-orang yang dulunya gencar mengkritik pemerintah namun setelah diberi jabatan orang tersebut akan diam.

Dalam kasus ini, pangkon orang yang seperti itu adalah kalungguhan atau jabatan.

Ada orang yang sebelumnya iman beragamanya baik, namun setelah diberi jabatan berubah menjadi buruk.

Orang yang seperti ini juga memiliki pangkon kalungguhan, karena dia belum kuat maka dapat membuat sifat baiknya mati dikalahkan oleh sifat buruk.

 Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG! FK Senica vs Michalovce Liga Slovakia, Egy Maulana dan Witan Sulaeman Kembali Jadi Andalan

2. Duit

Duit atau uang adalah merupakan sebuah pangkon bagi orang Jawa yang sangat nyata adanya.

Dalam kehidupan demokrasi, hal ini dipraktekkan oleh calon kepala daerah atau calon legislatif untuk mengamankan posisinya.

Orang Indonesia terutama orang Jawa masih memiliki rasa sungkan, sehingga apabila telah diberi bantuan berupa uang akan menjadikan orang Jawa sungkan kalau tidak memilihnya.

Money Politics seperti ini dapat dihindari apabila masyarakat sudah maju dan tidak mementingkan uang namun lebih mementingkan kesejahteraan bersama.

3. Barang Melok

Ketika pangkon kalungguhan dan duit atau uang tidak berpengaruh, ada juga orang Jawa yang memiliki pangkon atau titik kelemahan barang melok.

Dalam artiannya, barang melok diartikan sebagai barang yang mencolok dan dapat membunuh karakter baik seseorang.

Barang yang mewah atau wanita cantik dapat dikategorikan sebagai pangkon barang melok (barang kang melok), jadi pangkon ini berlaku bagi pria.

Maka dari sinilah ada istilah harta, tahta, dan wanita yang dapat merubah sifat baik orang Jawa menjadi mati apabila tidak kuat.

 Baca Juga: Ups! India Tak Sengaja Meluncurkan Rudal ke Pakistan, Kok Bisa? Yuk, Simak Kronologinya

4. Kemareman

Titik kelemahan atau pangkon orang Jawa selanjutnya adalah kemareman yang artinya adalah kepuasan.

Kepuasan terdengar sepele, padahal ini sebenarnya merupakan salah satu pangkon atau titik kelemahan orang Jawa.

Orang yang selalu merasa puas dengan ilmunya, akan menjadikan pangkon untuk dirinya sendiri dan orang seperti itu sudah tidak bisa tumbuh lagi.

Orang berilmu yang memiliki kelemahan pangkon ini harus berhati-hati karena dapat menjadikannya tidak bisa menerima ilmu-ilmu baru lainnya dan gampang menganggap orang lain bodoh.

5. Aleman

Aleman atau pujian tentu disukai banyak orang bukan hanya orang Jawa saja, namun siapa yang sangka sanjungan atau pujian dapat menjadi pangkon yang membuat sifat baik seseorang menjadi mati.

Normalnya, orang akan senang apabila perilaku baik yang pernah mereka lakukan diakui oleh orang lain.

Hal ini tidaklah masalah jika diberi dalam proporsi yang tepat, namun jika keterusan dan berlebihan bisa jadi pangkon bagi diri sendiri.

Jenis pangkon atau titik kelemahan orang Jawa satu ini dapat menjadikan orang sombong dan akhirnya tuli dengan kritikan.

 Baca Juga: Ingin Berlibur? Simak Perkiraan Cuaca BMKG Untuk 13 Maret 2022, 10 Wilayah Banten Diguyur Hujan!

6. Kalodhangan

Kalodhangan dalam bahasa Jawa artinya adalah waktu luang, meskipun terlihat sepele waktu luang dapat menjadi berbahaya.

Santai adalah hal yang perlu agar hidup tidak selalu tegang, namun jika bersantai terlalu berlebihan dapat menjadikan pangkon yang membuat sifat baik seseorang mati.

Hal ini akan menimbulkan sifat malas dan akhirnya merugikan diri sendiri.

Tidak hanya orang Jawa, pangkon satu ini biasanya muncul ketika telah mencapai prestasi tertentu.

Kepuasan akan apa yang telah dicapai dan merasa telah berhasil dalam hidup menjadikan pangkon rasa malas.

7. Panganan

Jenis pangkon atau titik kelemahan orang Jawa selanjutnya adalah panganan atau makanan.

Ketika tinggal di Jawa, berbagi makanan ke tetangga merupakan sebuah hal yang lumrah terutama di desa.

Hal yang perlu dihati-hati adalah ketika makanan tersebut dikirim karena memiliki tujuan tertentu.

Jika tujuannya baik maka tidak apa-apa, namun jika untuk tujuan yang melanggar hukum agama dan negara dapat menjadi sebuah pangkon bagi orang Jawa.

Maka dari itu, jangan sampai makanan dapat mempengaruhi kita dan menjadikan pangkon yang membuat sifat objektif diri menjadi mati.

 Baca Juga: Bantah Klaim Luhut, Saiful Mujani: Sangat Terbalik Dengan Berbagai Temuan Survei Nasional

8. Utang

Utang atau hutang juga menjadi salah satu titik kelemahan atau pangkon bagi orang Jawa.

Jika memiliki hutang pada seseorang dan belum lunas, tentunya tidak akan berani bertingkah aneh di depan orang yang dihutang.

Jika hutang dapat menjadikan seseorang berbohong dan mengatakan hal yang tidak baik maka hutang dapat menjadi pangkon.

9. Trend

Untuk pangkon atau titik kelemahan orang Jawa satu ini paling banyak digandrungi di masa sekarang ini.

Bagi orang yang aktif di sosial media, trend juga dapat menjadi pangkon yang dapat membuat sifat baik seseorang mati.

Alam bawah sadar seseorang akan mengikuti trend apapun yang ada apabila tidak memfilter hal-hal kekinian di sosial media.

Hal ini menjadi pangkon yang sepele namun nyata dan jika diteruskan dapat menyebabkan identitas kita mati.

 Baca Juga: Rekening Bank atau E-wallet Kartu Prakerja Bermasalah? Bisa Diputuskan dengan Cara Berikut

10. Idola

Setelah membicarakan trend, maka tidak lengkap jika belum membahas tokoh idola.

Kita sendiri memiliki kecenderungan untuk mengkultuskan seorang tokoh jika sudah mengidolakan tokoh tersebut.

Kemudian akan menganggap apa saja yang keluar dari mulut orang tersebut dianggap pasti semuanya benar.

Jika tokoh yang dianut orang yang baik tentu tidak apa-apa, namun jika yang dianut membuat kita jadi berpandangan duniawi berlebihan dan pamer tentu dapat membuat kita terbelenggu oleh pangkon.

Namun jangan khawatir, pangkon bagi orang Jawa ini juga memiliki penangkal, yaitu dikembalikan lagi pada filosofi aksara Jawa.

Yaitu aksara swara, yang merupakan aksara unik karena dapat berdiri sendiri dan tidak membutuhkan sandhangan (pakaian).

Baca Juga: Link Live Streaming Brighton vs Liverpool, Liga Inggris, Kick Off 19:30 WIB, 12 Maret 2022

Dalam filosofinya, aksara swara ini dapat dikatakan sebagai penangkal pangkon atau titik kelemahan orang Jawa.

Karena aksara swara tetap bisa berbunyi mau sendiri ataupun ada temannya, orang yang sudah mengerti hidup mau berjalan sendiri maupun dengan orang lain akan tetap dapat bersuara dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip yang dianutnya.

Itulah tadi 10 pangkon atau titik kelemahan orang Jawa yang harus diwaspadai. Semoga bermanfaat.***

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: YouTube Keluarga Arif Com

Tags

Terkini

Terpopuler