ZONABANTEN.com - Psikosis adalah kombinasi gejala yang mengakibatkan gangguan hubungan dengan kenyataan. Hal ini bisa menjadi gejala gangguan mental yang serius, karena orang yang mengalami psikosis juga mengalami halusinasi atau delusi.
Orang yang mengalami psikosis mungkin juga memiliki pemikiran yang tidak sesuai dengan hal yang terjadi sebenarnya.
Beberapa orang yang mengalami psikosis juga kehilangan motivasi dan ketertarikan sosial.
Menurut Institut Nasional untuk Kesehatan Mental (NIMH), terdapat tanda-tanda peringatan yang muncul sebelum psikosis berkembang, hal ini mencakup:
Baca Juga: BRIN: Transmisi lokal Omicron Berkesinambungan Naikan Kasus COVID-19
- penurunan pekerjaan sekolah atau prestasi kerja secara tiba-tiba
- kesulitan berpikir jernih
- kesulitan berkonsentrasi
- paranoid atau curiga terhadap orang lain
- menarik diri dari teman dan orang yang dicintai
- timbulnya perasaan aneh, baru, atau tidak ada perasaan sama sekali
- ketidaktertarikan pada perawatan diri
Baca Juga: Kuak Misteri! Ilmuwan Akan Identifikasi 41 Mumi Anak di Kuburan Bawah Tanah Italia
- kesulitan memisahkan hal yang realistis dari non-realistis
- kesulitan berkomunikasi
Jika seseorang mengalami psikosis dengan gejala utama yaitu:
- halusinasi
- delusi
- perilaku tidak teratur (perilaku yang tidak masuk akal, atau impulsif)
- gejala negatif (penampilan tidak rapi, tampak tidak memiliki emosi)
- katatonia (penampilan yang 'dingin atau beku')
Baca Juga: Lirik Lagu Terbaru AleXa ‘Tattoo’, Bikin Mood Naik Lagi
Seseorang yang mengalami psikosis mungkin sering memiliki pikiran yang membingungkan dan terganggu, seperti berbicara terus menerus dengan begitu cepat.
Penyebab terjadinya psikosis secara umum adalah:
- genetika
- trauma
- penggunaan obat-obatan
- kondisi kesehatan mental, seperti skizofrenia
Jika Anda yakin seseorang yang dikenal mungkin mengalami psikosis segera hubungi tim kesehatan atau periksakan diri ke dokter untuk mengetahui kesehatannya.***