ZONABANTEN.com – Sindrom Tourette adalah gangguan neurologis, yang menyebabkan gerakan fisik berulang dan tidak disengaja, serta perulangan suara.
Sindrom Tourette merupakan sindrom tics atau kejang otot yang tidak disengaja. Hal ini terjadi seperti kedutan yang tiba-tiba dari beberapa otot.
Sindrom Tourette memiliki gejala yang berbeda, biasanya muncul pada usia 3 dan 9 tahun, dimulai dengan tics kecil di otot kepala dan leher.
Lalu tics tersebut akan menjalar ke tubuh dan ke anggota badan lainnya.
Baca Juga: Sindrom Havana: Lebih dari 200 Kasus Terkonfirmasi Namun Penyebabnya Tetap Menjadi Misteri
Tics cenderung memburuk saat seorang penderitanya sedang dalam fase gembira, tertekan, cemas. Ini bisa terjadi paling parah pada saat orang tersebut baru menginjak dewasa.
Tics sendiri diklasifikasikan seperti tics motorik dan vokal, dari yang sederhana hingga kompleks.
Tics sederhana biasanya hanya melibatkan satu kelompok otot dan berlangsung singkat.
Sedangkan tics kompleks memiliki pula gerakan atau vokalisasi yang terkoordinasi yang melibatkan lebih banyak kelompok otot.
Untuk tics motorik sederhana itu ditandai seperti berkedip, menjulurkan lidah, hidung berkedut, menyentak kepala, dan mengangkat bahu.
Baca Juga: Akui Menonton Film Porno Sejak Usia 11 Tahun, Billie Eilish: Itu Benar-benar Merusak Otak Saya
Tics kompleks ditandai dengan berulang mencium bau atau menyentuh benda, menekuk atau memutar badan, melompat.
Tics vocal sederhana ditandai dengan cegukan, mengendus, batuk, hingga gonggongan yang berulang.
Untuk tics vocal kompleks akan ditandai dengan mengulang-ulang kata vulgar, kata yang dilontarkan orang lain.
Sindrom Tourette dapat terjadi karena genetika keluarga atau bisa juga karena konsumsi obat kimia, seperti dopamin, serotonin, dan norepinefrin.
Bahkan orang dengan sindrom Tourette sering memiliki kondisi seperti gangguan tidur, gangguan saat belajar, gangguan kecemasan, dan suasana hati.
Baca Juga: David Beckham Tingkatkan Kepemilikan Saham Inter Miami
Dalam kondisi yang tidak buruk Sindrom Tourette tidak memerlukan perawatan khusus.
Namun, bagi orang yang mengidap sindrom ini dan sudah dalam kondisi yang cukup parah, maka perlu dilakukan beberapa pengobatan.
Dengan melakukan terapi untuk melatih kesadaran dan respons, hingga terapi menghilangkan kecemasan.
Bisa juga dengan konsumsi obat yang sudah direkomendasikan oleh dokter ahli, seperti haloperidol (haldol), aripiprazole (Abilify), risperidone (risperdal), atau obat neuroleptik lainnya.
Obat-obat tersebut dapat membantu meredam reseptor dopamin di otak dan membantu mengelola tics.
Baca Juga: Daebak! Akun Instagram V BTS Kalahkan Rekor Angelina Jolie dan Billie Eilish
Efek samping dari obat tersebut umumnya dapat menyebabkan penambahan berat badan dan mental fogginess.
Bahkan Sindrom Tourette ini dapat menyebabkan seseorang memiliki perasaan sendirian dan terisolasi, sehingga orang dengan gangguan ini sangat membutuhkan perhatian lebih dari orang-orang terdekatnya.
Orang-orang terkenal yang dikonfirmasi mengidap Sindrom Tourette, seperti Billie Eilish, David Beckham, Dan Aykroyd, Wolfgang Amadeus Mozart, Jamie Grace Harper, Dash Mihok, dan Michael Wolff.***