Ternyata 10 Band Ini Pernah Bersengketa Terkait Kepemilikan Nama Lho

22 Maret 2021, 15:44 WIB
Kompilasi Gambar 10 Band Yang Pernah Bersengketa Terkait Kepemilikan Nama /Norman Saputra

 

ZONABANTEN.com -Persengketaan terkait hak penggunaan nama band, memang sering terjadi dalam industri musik. Hal tersebut umumnya dilatar belakangi oleh rasa memiliki, merasa sebagai pencetus, merasa lebih dulu menggunakan nama tersebut, merasa lebih banyak berkontribusi dalam menghasilkan karya dan lain sebagainya.

The Beach Boys, The Doors, L.A. Guns, Kyuss, Journey, Stone Temple Pilots, Live, Breaking Benjamin, UB40 adalah segelintir band papan atas yang pernah mengalami perkara tersebut. Di dalam negeri hal serupa, pernah menimpa band Netral dan Peterpan.

Kasus seperti ini memang mesti diselesaikan di meja hijau. Namun tak sedikit juga yang berakhir secara kekeluargaan atau jalan damai. Nah, selain kasus yang menimpa band-band besar di atas, ada beberapa kasus lagi yang agak jarang terekspos.

Baca Juga: 5 Alasan MUI Nyatakan Penggunaan Vaksin AstraZeneca yang Sebelumnya Haram Kini Diperbolehkan

Berikut rangkumannya :

  1. S.O.L.

Tak berselang lama setelah album Beneath The Shadow rilis di tahun 1982, Jack Grisham (vokal) dan Todd Barnes (drum) mengundurkan diri. Ron Emory (gitar) dan Mike Roche (bass) lantas merekrut Joe Wood dan Mitch Dean untuk melengkapi formasi mereka. Namun hanya Joe Wood dan Mitch Dean yang tersisa, hingga akhir dekade 90-an.

Memasuki tahun 1999, Jack Grisham dan personil asli lainnya berusaha mengambil alih T.S.O.L. dari tangan Joe Wood. Bak gayung bersambut, putusan pengadilan memenangkan gugatan mereka. Dengan kemenangan tersebut Jack Grisham cs lalu membawa T.S.O.L. kembali ke akar punk mereka dan menghasilkan album Disappear (2001).

  1. THE VANDALS

Pada tahun 2003, mantan anggota The Vandals yakni Steven Ronald Jensen, Jan Nils Ackermann, Chalmer Lumary dan Steve Pfauter mengajukan gugatan hukum terhadap Joe Escalante, yang merupakan satu-satunya personil awal band yang masih bertahan.

Mereka mengklaim kalau Escalante telah menyalahgunakan kekayaan intelektual, dengan mengizinkan lagu-lagu yang mereka tulis bersama dipakai untuk jingle iklan dan album jalur suara film, namun hanya mengkreditkan dirinya seorang.

Padahal sebagian besar dari lagu-lagu tersebut, telah ditulis sebelum Escalante bergabung. Gugatan ini menghasilkan penyelesaian yang dirahasiakan, sehingga memungkinkan Escalante memegang hak atas nama dan katalog The Vandals, hingga sekarang.

Baca Juga: Deretan Bintang K-Pop Ini Ikut Dukung Gerakan #StopAsianHate, Ada Eric Nam, Jackson, dan Siwon

  1. MISFITS

Seperti halnya kasus The Vandals di atas. Hal serupa juga terjadi di band Misfits, dimana hanya Glenn Danzig seorang, yang memegang hak penuh atas nama band tersebut. Bahkan semua materi lagu, juga telah dikreditkan atas nama Danzig.

Meski begitu, Jerry Only (bass) dan Doyle Wolfgang (gitar) tetap memperjuangkan haknya, untuk menggunakan nama dan citra Misfits, termasuk logo wajah tengkorak "Crimson Ghost" yang terkenal itu.

Pada tahun 1995, para pihak mencapai kesepakatan di luar pengadilan yang memungkinkan Only dan Doyle dapat tampil sebagai Misfits. Namun dengan keharusan membayar sejumlah royalty kepada Danzig, termasuk hasil penjualan merchandise.

  1. SAVE FERRIS

Persoalan bermula dari event yang berlangsung di Pacific Amphitheatre pada tahun 2013. Save Ferris yang vakum sejak 2003, tiba-tiba di undang untuk menjadi salah satu headliner. Event tersebut berjalan sukses, namun berbuah gugatan kepada Monic Powell sang vokalis, yang dilayangkan oleh para personil asli Save Ferris.

Mereka menunding Powell mengambil keputusan sepihak dan tidak melibatkan mereka tampil dalam event tersebut. Namun Powell menepis semua tundingan tersebut dan menggugat balik mereka. Hingga akhirnya, Powell memenangkan hak atas nama band, kredit lagu dan segala hal yang terasosiasi dengan Save Ferris.

 Baca Juga: 9 Tips Etiket Unik untuk Digunakan di Seluruh Dunia

  1. BLACK FLAG

Terbentuknya band Flag di tahun 2013, makin memperuncing perseteruan antara Greg Ginn (selaku pendiri band Black Flag) dengan rekan satu bandnya dulu. Singkatnya Ginn mengadukan Morris, Dukowski, Stevenson, Cadena dan Egerton ke pengadilan federal Los Angeles, dengan tundingan pelanggaran merek dagang.

Tak hanya itu, Ginn juga menunding Henry Rollins dan Keith Morris berbohong kepada Kantor Hak Paten dan Merek Dagang, terkait klaim penggunaan nama, karya lagu dan logo Black Flag. Ginn menuntut keduanya agar membatalkan aplikasi merek dagang yang mereka ajukan setahun sebelumnya.

Akan tetapi hakim federal menolak gugatan yang diajukan oleh Ginn, dengan pertimbangan kalau Rollins dan Morris memiliki itikad yang baik. Pengadilan juga memutuskan bahwa Ginn tidak dapat mencegah rekan satu bandnya dulu menggunakan nama "Flag", karena Flag dan Black Flag adalah dua entitas yang berbeda.

  1. SUBLIME

Pada tahun 2009, Eric Wilson (bass) dan Bud Gaugh (drum) yang merupakan anggota Sublime yang tersisa menyatakan kesediaannya bermain di Smokeout Festival, dengan menggunakan nama Sublime. Formasi ini diperkuat oleh gitaris sekaligus vokalis, Rome Ramirez.

Atas tindakan tersebut keluarga atau ahli waris dari Bradley Nowell, menempuh jalur hukum kepada keduanya. Pengadilan lalu memutuskan bila keduanya tidak memiliki hak, untuk tampil dan menyebut diri mereka Sublime.

Sesungguhnya, Bud dan Eric juga tak menampik kalau Brad adalah pemilik tunggal nama Sublime. Mereka hanya ingin menjaga agar musik Sublime terus hidup dan dapat diakses semua orang. Guna mengakhiri perselisihan, mereka pun akhirnya keluar dengan nama Sublime with Rome.

Baca Juga: Enam Pemain Bola Ini Tidak Hanya Garang di Lapangan Bahkan Jadi Gamer Luar Biasa Di Twitch

  1. BLINK 182

Seperti halnya kasus yang dialami oleh band Hog dengan band Spacehog, atau band Verve dengan sebuah label rekaman jazz bernama Verve. Blink 182, diketahui pernah tersandung kasus serupa.

Diluar pengetahuan mereka, ternyata nama Blink telah dipakai lebih dulu oleh band alternatif rock asal Irlandia. Untungnya persoalan ini tidak sampai ke meja hijau. Seolah tak mau ambil pusing, trio asal Poway, California ini, lantas menambahkan angka 182 di belakang nama bandnya sebagai pembeda.

  1. SHAM 69

Neil Harris dan Jimmy Pursey adalah personil asli sekaligus pendiri dari band Sham 69. Namun “gilanya” mereka berdua sama-sama mengibarkan nama dan memainkan lagu Sham 69, dengan personil yang berbeda. Bayangkan ada dua band aktif dengan nama yang sama.

Lalu di tahun 2012, Jimmy Pursey mendaftarkan nama Sham 69 menjadi sebuah merek dagang. Akan tetapi pengukuhan legalitas ini, tidak jua menyudahi dualisme yang ada. Dalam artian Sham 69 kubu Jimmy (77 line up), maupun kubu Neil Harris (Tim V) tetap jalan hingga kini.

 Baca Juga: Enam Pemain Bola Ini Tidak Hanya Garang di Lapangan Bahkan Jadi Gamer Luar Biasa Di Twitch

  1. CRO-MAGS

Setelah album Revenge rilis di tahun 2000, Cro-Mags lantas memutuskan untuk bubar. Masalah timbul ketika pada tahun 2008, John Joseph (vokal) dan Jayson (drum) manggung kembali dengan mengatasnamakan Cro-Mags. Bahkan John Joseph berencana akan merilis album baru di tahun 2011, meski hal itu tidak terjadi.

Mengetahui hal tersebut Harley Flanagan, bassist sekaligus pendiri Cro-Mags bereaksi, dengan mengajukan gugatan pelanggaran hak merek dagang terhadap John Joseph dan Mackie Jayson di tahun 2018. Setahun kemudian, akhir dari perkara tersebut memutuskan bahwa Harley Flanagan lah yang memiliki hak atas nama Cro-Mags.

  1. JUGGHEAD’S REVENGE

Band skate punk legendaris Jugghead’s Revenge, juga pernah tersandung masalah hukum, terkait nama yang mereka gunakan. Adapun nama tersebut diambil dari karakter fiksi Jughead Jones dalam komik Archie.

Singkatnya mereka hampir kehilangan hak menggunakan nama Jugghead’s Revenge. Lantaran gugatan yang dilayangkan oleh pihak Komik Archie di tahun 2000, yang menuntut mereka untuk mengganti nama atau diwajibkan membayar kompensasi atas penggunaan nama tersebut.

Alih-alih senang dengan keputusan tersebut, mereka justru memilih bubar. Tapi lucunya ketika reuni di tahun 2009, mereka kembali tampil dengan nama Jugghead’s Revenge sampai sekarang, tanpa adanya pelaporan lagi dari pihak Komik Archie.

***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler