Network
ZONABANTEN.com – Saat ini, banyak petani di Kota Cilegon yang banting setir atau beralih profesi dan memiliki usaha sampingan (side job).
Oleh karena itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon mulai berinovasi untuk menjamin keberlangsungan profesi petani di Kota Cilegon.
Selain itu, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, terjadi penurunan jumlah pengusaha pertanian skala rumah tangga di Kota Cilegon sebesar 12,3 persen. Oleh karena itu, DKPP Kota Cilegon akan mengembangkan Kelompok Wanita Tani (KWT).
“Banyak petani yang beralih sebagai side job. Total petani masih 3.000 lebih di usia di atas 50 tahun. Milenialnya belum tahu,” kata Eva Sarifah, Kepala DKPP Kota Cilegon.
Eva menyampaikan bahwa pihaknya akan menghadirkan inovasi dalam beberapa program, terutama KWT yang akan dikembangkan di setiap lingkungan di Kota Cilegon. Sebab, jumlahnya belum ideal.
Baca Juga: Diduga Main Judi Online dan Fotonya Viral di Medsos, ASN Pemkot Cilegon Buka Suara
“Jumlah KWT di Kota Cilegon yang aktif ada 68 KWT, di mana jumlah ini memang kurang ideal sesuai apa yang ada di Kota Cilegon,” ujarnya.
Menurut Eva, lahan pertanian di Kota Cilegon kini semakin sempit karena maraknya alih fungsi lahan. Oleh karena itu, KWT harus memanfaatkan pekarangan rumah untuk menghasilkan bahan pangan.
“Selain urban farming (pertanian di lingkungan perkotaan), yang harus digalakkan di Kota Cilegon itu penumbuhan KWT di setiap lingkungan,” tuturnya.
Eva mengatakan bahwa kondisi tersebut harus segera diatasi. Setidaknya KWT di Kota Cilegon tahu apa saja yang harus dilakukan.
