Sanggup Atasi Sampah Non Organik, DLH Kota Tangerang Selatan Dorong Bank Sampah

- 13 April 2021, 18:50 WIB
DLH Tangsel mendorong terciptanya Bank Sampah di setiap wilayah
DLH Tangsel mendorong terciptanya Bank Sampah di setiap wilayah /Zona Banten/Arie

ZONABANTEN.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus melakukan inovasi dalam upaya pengurangan sampah, terlebih dari sumbernya. Guna menjawab kebutuhan tersebut (pengurangan sampah dari sumber), DLH mendorong terciptanya Bank Sampah di setiap wilayah.

Dikatakan Kepala Bidang Persampahan pada DLH Wismansyah, saat ini Kota Tangsel telah memiliki 313 unit Bank Sampah, yang tersebar di beberapa wilayah.

Jumlah tersebut, diharapkan dapat terus bertambah, guna menanggulangi jumlah sampah non organik dari masyarakat.

Baca Juga: Sambut Bulan Suci Ramadhan, Begini Kesiapan Pertamina Amankan Pasokan Energi

"Jumlah Bank Sampah Kota Tangerang Selatan ada sekitar 313 Unit. Itu tersebar di seluruh wilayah Kota Tangerang Selatan. Bank Sampah dapat membantu mengatasi sampah non organik dari masyarakat. Sehingga, kami harapkan jumlahnya terus bertambah, guna mengantisipasi sampah dari sumber, yakni masyarakat," kata Wismansyah kepada wartawan, Selasa 13 April 2021.

Wismansyah menyatakan, jumlah Bank Sampah terbanyak berada di Kecamatan Pamulang, yakni sebanyak 106 Unit. Bank Sampah yang terletak di Kecamatan Pamulang tersebut, dapat mengolah sampah sepanjang 2020 lalu, sebanyak 185,68 ton.

Baca Juga: Soal PSN, Pengamat Anggap Perpres 66/2020 Fasilitasi Swasta Jadi 'Makelar'

"Bank Sampah yang terdata di kami itu ada di Kecamatan Pamulang sebanyak 106 Unit. Sampah non organik terolah selama 2020 di Bank Sampah yang berada di wilayah Pamulang, sebanyak 185,68 Ton. Kemudian ada di Kecamatan Pondok Aren sebanyak 36 Unit, sampah yang terolah selama 2020 sebanyak 44,04 Ton. Juga di Kecamatan Ciputat sebanyak 54 Unit, sampah terolah selama 2020 sebanyak 83,27 Ton," tutur Wismansyah menjelaskan.

"Di Kecamatan Ciputat Timur sebanyak 39 Unit, sampah terolah selama 2020 sebanyak 54,62 Ton. Kemudian di Kecamatan Setu sebanyak 31 Unit, sampah terolah selama 2020 sebanyak 82,49 Ton. Di Kecamatan Serpong sebanyak 20 Unit, sampah terolah selama 2020 sebanyak 33,94 Ton. Yang terakhir di Kecamatan Serpong Utara sebanyak 27 Unit, sampah terolah selama 2020 sebanyak 32,06 Ton," tegasnya.

DLH Tangsel mendorong terciptanya Bank Sampah di setiap wilayah.
DLH Tangsel mendorong terciptanya Bank Sampah di setiap wilayah. ZONABANTEN/Ari

Senada, Kepala Seksi Kemitraan pada DLH Ahmad Rivai mengungkapkan, dari 313 Unit Bank Sampah di seluruh kecamatan di Kota Tangsel, tercatat dapat mengolah sampah non organik sebanyak 2816 ton, periode 2013 hingga 2020 lalu.
 
"Dengan 313 Unit Bank Sampah yang dimiliki oleh DLH Kota Tangsel, kami mencatat sedikitnya 2816 ton sampah non organik yang dapt diolah. Itu catatan periode 2013 hingga 2020 lalu. Jadi, dengan grafik yang sangat baik tersebut, kami terus mendorong penambahan Bank Sampah, agar semakin tersebar di masyarakat. Hal itu, guna membantu mengatasi sampah yang ada di Kota Tangsel," ungkap Ahmad Rivai.

Rivai sapaan akrabnya menuturkan, selain jumlah pengurangan sampah non organik yang cukup signifikan, tercatat pula perputaran uang yang dihasilkan melalui Bank Sampah tersebut sebesar Rp.3,8 miliar.

Baca Juga: Pemprov Banten Himbau Warga Tidak Bepergian Jauh, Berikut Sebaran Titik Pemeriksaan Mudik Lebaran 2021

"Jumlah perputaran uang mencapai sekitar 3,8 Miliar Rupiah. Dengan catatan catatan tersebut, sekali lagi kami sangat berharap partisipasi masyarakat dalam membantu suksesnya keberadaan Bank Sampah. Dengan mencatatkan sampah non organik di Bank Sampah, masyarakat pun diyakini dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang ada di Kota Tangsel," ujar Rivai.
 
"Dinas Lingkungan Hidup mendorong pengurangan sampah di sumber, salah satunya melalui Bank Sampah. Untuk mendirikan Bank Sampah sangat mudah, caranya dengan menghubungi DLH dan akan diberikan fasilitas sarana dan prasarana penimbangan. Dinas Lingkungan Hidup juga menyediakan pendampingan melalui Tenaga Pendamping Bank Sampah, tersebar di 7 kecamatan. Biayanya free alias gratis," tandas Rivai.

***

Editor: Ari Kristianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah