Network
ZONABANTEN.com - Kepala Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) Sri Setiawati angkat bicara soal inovasi sarana mencuci tangan yang dijadikan 'asbak' oleh tangan tak bertanggung jawab, di Lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel, Banten.
"Kebiasaan hidup bersih dan kepedulian terhadap menjaga fasilitas umum yang dibeli dengan uang rakyat yang masih rendah," tegas Sri Setiawati saat dikonfirmasi Zonabanten (Pikiran Rakyat Media Network), Senin 18 Januari 2021.
"Sehingga perlu adanya sosialisasi serta menyadarkan masyarakat secara terus menerus akan pentingnya menjaga fasilitias umum dalam mencegah semakin meningkatnya penderita covid 19 tidak terkecuali di Tangsel," tambahnya.
Baca Juga: Program BSU dari Kemnaker BLT BPJS Dilanjutkan di Tahun 2021, Tak Semua Pekerja Dapat, Ini Syaratnya
Sri menyatakan, dengan adanya kejadian tersebut, Pemkot Tangsel harus lebih bertanggung jawab terhadap aset aset, seperti inovasi sarana mencuci tangan, yang dibeli oleh uang negara.
"Perlu ada yang mengelola aset aset tersebut. Paling tidak (taruh) petugas, dimana alat tersebut diletakkan. Bertanggung jawab terhadap peralatan tersebut. (Berikan) Sanksi sosial seperti disuruh membersihkan tempat cuci tangan dimaksud atau denda," katanya.
Baca Juga: Lebih Dari Setengah Abad, Dokumen Rahasia CIA Tentang UFO Akhirnya Bocor Ke Publik
Dalam menegakkan perilaku hidup sehat ditengah pandemi, imbuh Sri, seperti mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak (3 M), perlu kesadaran dan partisipasi seluruh pihak.
"Problem yang terbesar dalam menegakkan 3 M dalam pandemi Covid-19 ini adalah, kesadaran dan partisipasi masyarakat baik secara individu maupun masyarakat pada umumnya," tandasnya.
Baca Juga: Kemensos Hadir di Tengah Korban Gempa Bumi Sulbar Dengan Dirikan Enam Dapur Umum
