Bupati Pandeglang Borong Dagangan Kakek Sarman, Penjual Sapu Lidi yang Hidup Sebatang Kara

4 Juli 2023, 19:22 WIB
Irna Narulita saat berbicara dengan Kakek Sarman, penjual sapu lidi di Pandeglang yang hidup sebatang kara. /Kabar Banten/Aldo Marantika

ZONABANTEN.com – Irna Narulita, Bupati Pandeglang, memborong sapu lidi yang dijual seorang kakek bernama Sarman.

Aksi Bupati Pandeglang itu menuai banyak pujian dari masyarakat Kabupaten Pandeglang. Irna Narulita menunjukkan bahwa ia memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat di wilayahnya.

“Ya Allah, ibu lagi mau beli sapu ini, ibu beli ya, ibu beli nanti dua puluh ikat,” kata Irna Narulita pada Kakek Sarman, dilansir dari Kabar Banten pada Selasa, 4 Juli 2023.

Irna mengatakan bahwa generasi muda di Kabupaten Pandeglang patut menjadikan Kakek Sarman sebagai contoh.

Pasalnya, Kakek Sarman tetap semangat bekerja meskipun usianya tidak muda lagi. Ia enggan meminta-minta atau bergantung pada orang lain.

Baca Juga: Pasca Idul Adha 1444 H, Segini Harga Bahan Pokok di Pasar Badak Kabupaten Pandeglang

“Abah Sarman ini adalah penjual sapu lidi yang setiap hari berkeliling menjajakan jualannya. Dari beliau kita belajar bahwa di usianya yang senja, di tengah kesendirian, beliau masih giat bekerja dan berusaha tanpa merepotkan orang lain,” ujar Irna.

“Semoga kisah Abah Sarman menjadi pemacu semangat untuk kita semua agar terus berusaha dalam hal kebaikan,” lanjutnya.

Irna mengungkapkan bahwa ia sempat menawari Kakek Sarman untuk tinggal di rumah singgah Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Pasalnya, Kakek Sarman saat ini tinggal di sebuah gudang yang ada di Pasar Badak.

Namun, ia menolak tawaran Bupati Pandeglang itu dan lebih memilih untuk tetap tinggal di gudang tersebut seorang diri.

Informasi ini juga bisa Anda baca di Kabar Banten dalam artikel berjudul Bupati Pandeglang Irna Narulita Borong Sapu Lidi Kakek Sarman.

Baca Juga: Berupaya Cegah Korupsi, Penggunaan Dana Desa di Kabupaten Pandeglang akan Terus Diawasi

“Meski sudah ditawarkan untuk tinggal di rumah singgah milik pemerintah daerah, beliau lebih memilih untuk tetap tinggal di gudang Pasar Badak Pandeglang dan tetap menjajakan sapu lidi keliling. Itung-itung olahraga katanya,” tutur Irna.

Kakek Sarman mengaku bahwa saat ini ia hidup sebatang kara. Sang istri sudah meninggal dunia sekitar 30 tahun lalu, sementara anaknya tinggal di Jakarta.

Ia lebih memilih untuk tinggal di Pasar Badak Pandeglang karena merasa kesepian, sementara rumahnya dibiarkan kosong begitu saja.

“Istri sudah meninggal 30 tahun lalu, anak di Jakarta. Rumah ada, tapi kosong, tidak ada yang ngisi, tidak ada siapa-siapa di rumahnya,” ujar Irna.*** (KabarBanten.com/Aldo Marantika)

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: Kabar Banten

Tags

Terkini

Terpopuler