Motif Satu Keluarga Terjun dari Apartemen Belum Terungkap, Dr Mintarsih: Stres Ekonomi Pemicu Bunuh Diri

- 18 Maret 2024, 04:05 WIB
Mintarsih A Latief
Mintarsih A Latief /Foto: Ayu Utami/Zonabanten.com/

Baca Juga: Sering Dilakukan Pemerintah Indonesia, Inilah Pengertian MoU dan Manfaatnya

Dalam kasus ini, Mintarsih menekankan bahwa kita harus melihat dari sisi kesedihan, bukan hanya karena masalah ekonomi atau kemiskinan, karena tidak sedikit orang kaya yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

"Jangan dilihat dari sudut apakah kamu punya uang untuk makan? Orang bunuh diri karena berpikir bahwa dia sudah tidak punya kehidupan masa depan, dalam hal ini masalah ekonomi dan di Indonesia pada saat ini memang banyak masalah ekonomi," ujarnya.

Mintarsih mengambil contoh kasus bunuh diri di Amerika yang dipicu oleh jatuhnya nilai saham.

"Di Amerika pada saat saham jatuh itu cukup banyak orang bunuh diri. Padahal mereka pemilik membeli saham yang cukup banyak jadi kalaupun turun hanya seperempatnya. Mereka cukup makan tapi tetap bunuh diri jadi yang terjadi adalah kesulitan ekonomi secara relatif, inilah yang dinamakan stres ekonomi," ungkapnya.

Baca Juga: 5 Fakta tentang Coach Irwansyah, Badminton Lovers Menjulukinya 'Pelatih Berhati Malaikat'

Karena itulah, Mintarsih menegaskan bahwa kasus ini yang harus dilihat adalah bagaimana perkembangan atau penurunan ekonomi yang terjadi dari sebelumnya sampai pada saat sekarang.

"Jadi, dia kaya lalu hartanya  berkurang, tapi belum sampai miskin sebelum miskin dia sudah berpikir bagaimana kehidupan dia kedepannya," jelas Mintarsih.

Dalam hal ini, Mintarsih menyoroti yang dilihat oleh pelaku bunuh diri adalah suatu ancaman.

"Dia sudah mencari pekerjaan baru dengan penghasilan cukup ternyata tidak cukup juga, lalu dia menyadari hartanya terus berkurang, hutangnya terus bertambah, itu kan suatu ancaman bagi dirinya walaupun belum sampai miskin," tutup Mintarsih.***

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah