Elektabilitas Prabowo-Gibran Kian Melejit Menurut Hasil Survei, Capai 60,1 Persen

- 9 Februari 2024, 14:03 WIB
Capres dan Cawapres Indonesia nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Capres dan Cawapres Indonesia nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. /@prabowo/Instagram
ZONABANTEN.com - Semakin mendekati Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, elektabilitas Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka kian melejit, mengungguli dua pasang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) lainnya.
 
Belum lama ini, sebuah lembaga survei bernama Poltracking merilis data yang menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran menjelang Pilpres 2024 mencapai 60,1 persen.
 
Setelah itu, lembaga survei lainnya, Indikator Politik Indonesia, juga merilis hasil yang sama, di mana elektabilitas Prabowo-Gibran lebih unggul daripada elektabilitas dua pasang capres-cawapres lainnya, yaitu mencapai 51,8 persen.
 
Namun, menurut Burhanuddin Muhtadi, founder dan peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Pilpres 2024 mungkin saja berlangsung dua putaran.
 
"Karena suara ini masih berada pada rentang error survey lebih kurang 2,9 persen," jelasnya.
 
 
Menurut hasil survei tersebut, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berada di posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 24,1 persen. Disusul Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan elektabilitas sebesar 19,6 persen. Sedangkan responden yang belum menentukan pilihannya mencapai 4,5 persen.
 
Menurut Burhanuddin, jika kelompok yang belum menentukan pilihannya ini diteliti menggunakan model statistik, suara mereka menyebar ke semua capres-cawapres yang berkontestasi dalam Pilpres 2024.
 
"Prabowo-Gibran 54 persen, Anies-Muhaimin 24,9 persen, dan Ganjar-Mahfud 211 persen, ungkapnya.
 
Berdasarkan model prediksi dengan tingkat kepercayaan 95 persen, persentase elektabilitas Anies-Muhaimin diprediksi berada pada rentang 22,8 persen sampai 27 persen, Prabowo-Gibran pada 51,6 persen hingga 56,4 persen, dan Ganjar-Mahfud pada kisaran 19,2 persen sampai 23,1 persen.
 
 
Metode penarikan sampelnya adalah multistage random sampling. Dengan asumsi metode sampel acak sederhana (simple random sampling), ukuran sampel basis sebanyak 1.200 responden, memiliki toleransi kesalahan sekitar 2,9 persen, dan tingkat kepercayaannya 95 persen.
 
Masing-masing pemilih memiliki aspek dalam menentukan pilihannya. Prabowo-Gibran dipilih karena citranya yang dinilai tegas. Ganjar-Mahfud dipilih karena dinilai tegas dan perhatian pada rakyat. Sedangkan Anies-Muhaimin dipilih karena dinilai pintar, berwawasan luas, agamis, religius, perhatian pada rakyat, dan menginginkan perubahan.
 
"Meski begitu pemilihan presiden masih terbuka dua putaran, meski peluang yang lebih besar adalah satu putaran," ucap Burhanuddin.***

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah