Network
ZONABANTEN.com - Format debat Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) dinilai tidak akan komprehensif jika aturan yang berlaku tetap kaku seperti saat ini. Hal ini disampaikan oleh salah satu pengamat politik Indonesia, Adi Prayitno.
"Debat oleh KPU tak bakal komprehensif," ujar Adi Prayitno pada Minggu, 24 Desember 2023.
Menurut Adi Prayitno, waktu yang diberikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sangat sedikit, Capres dan Cawapres tidak bisa leluasa dalam menyampaikan pendapatnya sehingga modal hafal saja sudah cukup.
Baca Juga: Pengamat Politik Usulkan ke KPU agar Debat Segmen Selanjutnya Tak Perlu ada Pendukung
"Ngomong cuma 1,2,3,4 menit. Debat begini modal ngapalin pasti ok," lanjutnya.
Pengamat politik kelahiran Madura itu mengatakan bahwa debat yang sesungguhnya adalah "debat bebas" dengan selurut khalayak umum seperti halnya di kampus, ormas, mahasiswa, dan lain-lain.
"Debat sesungguhan itu debat bebas dgn khayalak. Di kampus, ormas, mahasiswa, dan lain-lain," lanjutnya lagi.
Tak hanya itu, menurut pengajar UIN Syarif Hidayatullah itu, hendaknya penonton juga diberikan kesempatan untuk bertanya sehingga ada kejutan yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Dari format yang seperti ini akan tampak jelas antara calon yang memiliki kualitas dan tidak.***
