Alissa berpendapat, bahwa sikap Zulhas tersebut tampak tidak etis karena materi yang disampaikan tidak sesuai dengan kondisi.
“Dalam posisi bicara sebagai menteri tapi bicaranya mempromosikan Capres. Tidak etis,” umbuhnya.
Alissa juga menegaskan, bahwa ketidaketisan tersebut hanyalah pendapatnya saja. Apabila memang hal tersebut etis menurut pandangan Zulhas dan pihak lain, itu menjadi haknya.
“Tapi itu buat kita. Mungkin buat beliau dan kelompoknya memang etika itu tidak penting. “Ndasmu etis”,” tandasnya.***