Sementara untuk metode pos, Kama menjelaskan bahwa surat suara akan dikirim beberapa hari sebelum hari pemungutan suara, sehingga para pemilih bisa kembali mengirimkannya ke KBRI Stockholm tepat pada 10 Februari 2024.
“Mudah-mudahan tidak ada kendala, karena sistem pos di Swedia cukup baik. Jarang ada keterlambatan. Nanti kami juga akan gunakan sistem pos yang bisa dilacak kode (pengirimannya). Biayanya memang agak mahal, tetapi ini demi menjamin hak para pemilih,” tutur dia.
PPLN Stokholm pun telah menyiapkan berbagai logistik yang diperlukan selama penyelenggaraan pemilu di Swedia dan Latvia, termasuk fasilitas yang dibutuhkan oleh pemilih difabel di antaranya jalur khusus kursi roda serta surat suara dengan huruf awas dan huruf braille untuk pemilih tunanetra.
Dalam hal ini, Kama memastikan bahwa seluruh biaya penyelenggaraan pemilu di Swedia dan Latvia ditanggung oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI.***