Sejarah Hari Sejarah Nasional 14 Desember, Ditandai dengan Munculnya Gerakan Indonesianisasi

- 14 Desember 2023, 10:45 WIB
Sejarah Hari Sejarah Nasional yang diperingati setiap tanggal 14 Desember
Sejarah Hari Sejarah Nasional yang diperingati setiap tanggal 14 Desember /jorono/Pixabay

ZONABANTEN.com – Sejarah Hari Sejarah Nasional 14 Desember, ditandai dengan munculnya gerakan Indonesianisasi. Hari Sejarah Nasional diperingati oleh masyarakat Indonesia setiap tanggal 14 Desember. Ada sejarah yang cukup panjang di balik momen ini. Dilansir dari Kemdikbud, setelah Indonesia merdeka, masalah sejarah nasional menjadi perhatian besar, terutama untuk pembelajaran di sekolah dan sarana pewarisan nilai-nilai perjuangan dan jati diri Indonesia.

Hal tersebut ditandai dengan munculnya gerakan Indonesianisasi di berbagai bidang, serta orang-orang Indonesia yang menjadi subjek atau pembuat sejarah pada historiografi kolonial.

Isitilah-istilah asing, khususnya Belanda, mulai diindonesiakan, dan buku-buku berbahasa Belanda sebaian mulai diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.

Awalnya, banyak tokoh Belanda yang dijadikan sebagai pahlawan, sementara orang Indonesia senndiri sebagai penjahat.

Baca Juga: 14 Desember Memperingati Apa? Ada Hari Sejarah Nasional, Dilatarbelakangi Sebuah Seminar di Yogyakarta

Dengan adanya Indonesianisasi, maka kedudukannya berbalik, di mana orang Indonesia sebagai pahlawan, dan orang Belanda sebagai penjahat, dengan alur cerita yang sama.

Dalam hal ini, corak penulisan sejarah baru yang mengungkapkan kehidupan bangsa dan rakyat Indonesia dalam segala aktivitas di berbagai bidang.

Penyusunan sejarah nasional Indonesia telah menjadi perdebatan sejak seminar sejarah pertama yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Pengadjaran, dan Kebudayaan pada 14-18 Desember 1957 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Tujuan diadakannya seminar tersebut adalah untuk mengumpulkan berbagai pendapat dan saran sebagai bahan pertimbangan unutuk menyusun sejarah nasional Indonesia secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan.

Ada beberapa ringkasan dari Seminar Nasional Sejarah I pada 1957. Pertama, kalangan sejarawan merasa tidak puas terhadap penulisan sejarah kolonialistik yang dikembangkan pada masa penjajahan Belanda.

Hal tersebut disebabkan tidak adanya ungkapan vitalitas yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia.

Kedua, di kalangan sejarawan berkembang kesadaran seperlunya sejarah nasional Indonesia yang nasionalistik, yaitu menempatkan masyarakat Indonesia sebagai pemeran sentral.

Baca Juga: Latar Belakang Hari Sejarah Nasional 14 Desember, Menjadi Perdebatan Sejak Seminar Pertama di Yogyakarta 

Ketiga, terdapat perbedaan pandangan antara peserta seminar, terutama Soedjatmoko dan Muhammad Yamin tentang landasan fiilosofis dan metodologi untuk menyusun sejarah nasional Indonesia.

Pada masa Demokrasi Terpimpin dan Orde Baru, ditemukan kecenderungan penulisan sejarah lokal oleh sejarawan akademik.

Para sejarawan meneliti berbagai fenomena historis dengan fokus utama pada kajian sosial ekonomi untuk memperoleh pemahaman pengaruh kolonial terhadap kehidupan masyarakat daerah.

Keadaan tersebut yang membuat para sejarawan dan pengamat sejarah tergerak untuk mengadakan Kongres Sejarah Nasional pertama pada 1957.

Kongres kedua namanya diubah menjadi Seminar Nasional Sejarah, yang membicarakan rencana untuk pembuatan sebuah buku sejarah nasional baru dengan harapan dapat dijadikan referensi.

Kesimpulannya, tanggal 14 Desember dijadikan sebagai Hari Sejarah Nasional karena bertepatan dengan penyelenggaraan Seminar Sejarah Nasional pertama.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah