Kendala sekolah Daring, Tidak Bisa Mengikuti PJJ Siwa Ini Bikin Prihatin Walikota Bogor

- 24 Agustus 2020, 15:06 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya (tengah) berbincang dengan guru saat sidak Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di SMPN 10 Cipaku, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (24/8/2020). Sidak tersebut untuk melihat kondisi dan evaluasi PJJ yang belum berjalan maksimal seperti terbatasnya kuota dan jaringan internet yang lambat serta 30 persen siswa tidak mampu yang tidak memiliki gawai di Kota Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya (tengah) berbincang dengan guru saat sidak Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di SMPN 10 Cipaku, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (24/8/2020). Sidak tersebut untuk melihat kondisi dan evaluasi PJJ yang belum berjalan maksimal seperti terbatasnya kuota dan jaringan internet yang lambat serta 30 persen siswa tidak mampu yang tidak memiliki gawai di Kota Bogor. /ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/wsj.

 

ZONABANTEN.com – Pendidikan Jarak Jauh atau PJJ masih terus berlanjut hingga kini, siswa SD, SMP, SMK, hingga perguruan tinggi sama-sama sedang berjuang mengejar pendidikan di tengah pandemi dengan sekolah daring.

Meskipun demikian, tak sedikit siswa yang memiliki keterbatasan teknologi untuk mengikuti pembelajaran tersebut, ini menjadikan siswa sekaligus orang tua harus mempunyai usaha lebih untuk mencari informasi materi pembelajaran siswa agar tidak tertinggal.

Hal ini yang juga tengah dialami oleh siswa SMP dan SMA di kota Bogor Jawa Barat, dalam kunjungannya, Bima Arya sugiarto wali kota bogor ini mendatangi salah satu sekolah negeri di Kelurahan Cipaku Kecamatan Bogor Selatan.

Melansir dari Antara, Bima Arya bermaksud untuk melakukan pengecekan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang telah berlangsung selama 5 bulan tersebut.

Baca Juga: Ini Dia Kesaksian Ehsan, Pria Magelang yang Mengaku Sempat Pindah ke Dunia Lain

Dalam kunjungannya Bima Arya bertemu dengan kepala sekolah dan sejumlah guru lainnya, ia menanyakan kelangsungan PJJ disekolah tersebut.

Seorang guru di sekolah tersebut menjelaskan bahwa belakangan ini kegiatan belajar daring banyak dilakukan di whatsapp, sebelumnya sekolah sempat menggunakan Zoom Meeting untuk pembelajaran, namun sudah sangat jarang karena para siswa pasti memerlukan lebih banyak kuota internet.

Terdapat beberapa siswa yang tidak bisa mengikuti PJJ karena tidak memiliki pulsa internet maupun ponsel atau teknologi lain penunjangn kelangsungan pembelajaran, dari 32 siswa dalam kelas hanya sekitar 20 siswa yang mengikuti pembelajaran setiap harinya.

Baca Juga: Sedang Susun Pergub, Pemprov Akan Wajibkan Penggunaan Masker di Banten

Bima Arya pun mengunjungi salah satu rumah siswa yang tidak bisa mengikuti PJJ tersebut, siswa kelas IX yang bernama Hari Laksono.

Hari Laksono bukanlah satu-satunya anak yang tidak bisa mengikuti PJJ dikeluargannya, kakaknya yang bersekolah di SMK swasta Bogor pun mengalami hal yang sama.

Mereka bercerita bahwa mereka tidak bisa mengikuti PJJ karena tidak memiliki telepon seluler, setiap harinya untuk mengikuti pembelajaran mereka kerap mengunjungi rumah temannya untuk menanyakan materi yang sedang berlangsung.

Bima Arya mengaku perihatin “Di Kota Bogor yang dekat dengan Jakarta saja, ditemukan siswa yang kesulitan belajar, bagaimana dengan daerah yang terpencil dan terluar,” tuturnya melihat kondisi siswa tersebut.

Baca Juga: Aneh Tapi Nyata : Pergi Mandi, Ehsan Pria 30 Tahun Hilang di Hutan Bambu, Ditemukan Tanpa Busana

Selain teknologi, adanya pembibing dalam kelangsungan belajar pun dapat menjadi faktor pendukung siswa, namun tak sedikit orang tua yang harus berangkat kerja dan merasa kuwalahan untuk membimbing anak dalam kelangsungan belajar tersebut.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah