Kementan Ikut Berperan Memfasilitasi KUR

- 23 Juni 2023, 17:15 WIB
Direktur Pembiayaan Pertanian Direktorat Jenderal PSP Kementan, Indah Megawati
Direktur Pembiayaan Pertanian Direktorat Jenderal PSP Kementan, Indah Megawati /Foto: Dok. Kementan/

ZONABANTEN.com - Kementerian Pertanian (Kementan) RI terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para petani dan menjaga ketahanan pangan bagi masyarakat Indonesia, salah satunya dengan memfasilitasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk meningkatkan kesejahteraan para petani di Indonesia.

Direktur Pembiayaan Pertanian Direktorat Jenderal PSP Kementan, Indah Megawati mengatakan, sejak tahun 2020, saat pademi Covid-19 melanda Indonesia, Kementan mulai mengawal KUR dengan sistem cluster (klasterisasi dan off-taker) yang telah diatur dalam Permentan KUR NO. 5 tahun 2021 untuk meningkatkan kesejahteraan para petani dengan menyediakan permodalan yang mudah, murah, fleksibel sekaligus meningkatkan ketahanan pangan bagi masyarakat indonesia.

Baca Juga: Anak Sempat Dianacam, Korban Pelecehan Saat Urus KTP Tegas Tolak Opsi Damai

Indah menyebutkan, salah satu kelebihan dari pengadaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan sistem cluster ini bunganya sangat rendah, sesuai arahan dari Menteri Pertanian dan Presiden RI Joko Widodo yang menginginkan adanya suatu sistem yang baru mengenai penyaluran permodalan petani Indonesia.

"Kita bicara petani karena kami ada di Kementerian Pertanian. Dulunya, sistem KUR yang diterapkan secara by name by address dan konvensional, tapi ternyata hal ini tidak bisa berjalan dengan baik, penyerapannya sangat rendah sekali," ungkap Indah.

Baca Juga: Inilah 5 Provinsi Paling Bahagia di Indonesia, Ada Provinsimu?

Setelah itu, lanjut Indah, di tahun 2020 Kementan mulai berbenah sesuai amanah Presiden Jokowi saat Rakortes pada 29 November 2019 lalu. Presiden menginginkan sebuah sistem yang baru mengenai penyerapan KUR agar bisa tepat sasaran dan tidak kredit macet, yaitu dengan bunga yang rendah, dan NPL yang juga rendah.

"Kerena itulah, kami membuat sistem cluster untuk membantu petani, agar mereka dapat mencicil KUR dengan baik, karena jika mereka tidak mempunyai pasar untuk produknya, bagaimana mereka bisa mencicil? karena KUR ini adalah permodalan yang harus dikembalikan bukan hibah ya tetapi dengan bunga yang rendah," tuturnya.

Baca Juga: Waspada! Virus Rabies Masih Mengancam. Ini Cara Mencegah Virus Rabies Bagi Hewan Peliharaan

Indah membahkan, pengadaan KUR dengan sistem cluster ini juga bertujan agar para petani terhindar dari rentenir yang mencekik kerena bunganya terus berbunga dengan nominal yang cukup besar. Dalam hal ini, perbankan bekerjasama dengan Direktorat Pembiayaan Kementan, yang mempertemukan antara perbankan dengan off-taker, perbankan dengan penyedia-penyedia saprotan dan sebagainya.

"Tentunya ini nanti akan meningkatkan hasil, umpamanya, sebelum petani menerima KUR produksinya hanya 3 sampai 5 ton padi, setelah mendapatkan KUR, petani bisa mendapatkan saprotan benih pupuk yang berkualitas dan dibimbing oleh kami, sehingga petani padi pasti bisa meningkatkan hasil sampai 12 ton, ini akan sangat mempengaruhi hasil akhir," jelas Indah.

Baca Juga: Berikut Besaran Biaya Kuliah UI Jalur Seleksi Nasional, Calon Mahasiswa Wajib Tahu!

Karena itulah, Indah mengajak perbankan untuk memberikan pelayanan KUR yang terbaik untuk para petani. 

"Ayo bersama-sama kita memberikan pelayanan yang baik kepada petani kita, jadikan petani kita petani raja, jadikan petani kita petani kaya," ujarnya.

KUR dengan sistem cluster yang mempertemukan perbankan dan off-taker ini merupakan perbaikan dari sistem-sistem yang ada sebelumnya. Menurut Indah, verifikasi dan identifikasi akan lebih mudah dengan adanya off-taker yang menjadi jaminan pasar. Off-taker bersama dengan Kementan juga harus bisa membawa sektor pertanian Indonesia menuju pertanian yang lebih modern, dan lebih Industry. Sehingga petani Indonesia itu menjadi petani yang keren, karena pertanian Indonesia itu hebat.

"Negara yang kuat adalah negara yang bisa mempertahankan pangannya bagi penduduknya, Indonesia mejadi negara yang bisa membuat penduduk kita lebih kuat, lebih kenyang," katanya.

Baca Juga: Berikut 25 Contoh Soal KSM Biologi Terintegrasi Jenjang MA/SMA, Ayo Pelajari!

Indah menyampaikan, dampak penerapan KUR dengan sistem cluster ini sudah terbukti saat pandemi melanda Indonesia pada 2020 silam.

"Saat pandemi 2020, pertanian hadir untuk rakyat Indonesia, NTP petani kita meningkat, PDB kita meningkat dibandingkan sektor-sektor lain.Bertani disaat pandemi membuat badan kita lebih sehat, lebih kuat, karena kita langsung kena sinar matahari" ungkapnya.

Indah menekankan, sektor pertanian sangat penting bagi semua orang. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjaga ketahanan pangan bagi seluruh penduduk indonesia sekaligus membuat petani sejahtera, yaitu, menjaga kestabilan dari produk-produk pertanian, menjaga mutu dari produk-produk pertanian, dan menjaga pasar dari produk-produk pertanian. 

"Semua itu tidak akan tercapai apabila modalnya tidak ada. Sehingga kita memerlukan permodalan yang mudah, murah, dan fleksibel bagi petani kita, bagi masyarakat kita untuk menuju pertanian maju, mandiri, modern” tutup Indah.****

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Kementrian Pertahanan RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah