Network
Di dalam kronologi yang dibeberkan korban, pelaku mengajak korban untuk bertemu di kampus G.
“Di jam 12.01 dia sampai di Kampus G, tepatnya depan koridor kelas aku di G112. Kita ngobrol di depan pintu masuk ke gedung 1 yang deket ke arah parkiran yang banyak genteng-genteng disusun itu.”
“Kita ngobrol seperti biasa bahas-bahas kuliah, pertemanan di lingkungan kampus dll. Aku gatau ini tepatnya di jam berapa dia masuk ke gedung 1 yang toilet di bawah tangga itu, trus dia manggil aku.”
Baca Juga: Begini Tips Mengelola Uang yang Seimbang agar Tanggal Tua Damai
Korban mengiyakan untuk bertemu pelaku karena korban berpikir pelaku adalah hanya seorang teman dan juga masih berada di lingkungan Kampus. Korban tidak berpikir yang aneh-aneh dan mengira hanya mengobrol biasa dengan pelaku.
“Di saat itu aku mikir mungkin dia mau tanya dimana toilet cewe atau cowo karena ngga ada tandanya. Tapi tiba-tiba dia dorong aku ke tembok ujung banget yang sepi trus ia mulai melakukan pelecehan itu ke aku.”
“Otomatis aku tepis (dorong dia ke belakang).” katanya.
Video dan foto yang beredar itupun menjadi viral dan mendapatkan berbagai banyak respon dari warganet, salah satunya ada yang pro dan juga ada yang kontra terhadap tindakan dari para mahasiswa terhadap pelaku pelecehan seksual itu.
Baca Juga: Mengenal Sosok Gustave Eiffel, Insinyur Sipil Asal Prancis Pendiri Eiffel Tower
Sebagian besar para pengguna akun Twitter mengungkapkan ketidaksetujuannya atas tindakan yang dilakukan oleh para mahasiswa/i Universitas Gunadarma tersebut.
