Gunakan Terapi Mancing, 15 Pasien Covid-19 Di Klaten Terbukti Sembuh

- 25 Juni 2020, 11:31 WIB
ilustrasi memancing
ilustrasi memancing //PIXABAY

ZONABANTEN.com  - Grafik pasien yang terkonfirmasi positif covid-19 secara nasional belum juga melandai. Sementara vaksin yang ampuh mengatasi pandemi covid-19 juga belum ditemukan. Beragam cara alternatif pun dilakukan untuk dapat menyembuhkan pasien covid-19.

Seperti halnya yang dilakukan di sebuah rumah sakit di Klaten. RSUD Bagas Waras Klaten membuat sebuah kegiatan unik dengan mengajak pasien covid-19 itu memancing ikan lele.

Pasien-pasien yang sedang menjalani isolasi di Rumah Sakit tersebut dibuat santai dengan aktivitas mancing ikan lele di kolam yang berada di belakang area rumah sakit.

Baca Juga: Update Pandemi Covid-19, Maskapai Qantas Pangkas 6 Ribu Pekerja

Tak disangka kegiatan ini cukup ampuh untuk membuat pasien tidak stres, dan berhasil menyebuhkan 15 pasien yang dirawat.

Direktur RSUD Bagas Waras Klaten dr Limawan menjelaskan langkah ini dilakukan untuk menghibur dan mengurangi beban pikiran pasien yang kami kutip dari Jurnal Presisi PRMN.

“Di belakang rumah sakit kebetulan ada kolam ikan. Untuk mengurangi beban pikiran pasien Covid, kolam itu ditabur ikan lele. Jadi para pasien merasa terhibur dengan mancing ikan lele di belakang rumah sakit sambil mengisi waktu luang.

Baca Juga: Terbaru, Hujan Meteor June Bootids akan Terjadi Akhir Pekan Ini

Tapi itu juga harus melalui protokol kesehatan yang ketat,” terang Limawan, 16 Juni 2020, seperti dikutip dari situs resmi Pemprov Jateng .

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Jurnal Presisi PRMN dengan judul Tak Perlu Vaksin, 15 Pasien Corona di Klaten Sembuh Dengan Terapi Mancing Ikan Lele

Baca Juga: Kecelakaan Tragis Renggut Nyawa Anastasia, Keluarga Salahkan Kekasihnya

Update Harian Covid-19 RSUD Bagas Waras Klaten
Update Harian Covid-19 RSUD Bagas Waras Klaten (instagram@rsudbagaswaras)

Ia menjelaskan sebetulnya fasilitas tenaga medis di RSD Bagas Waras terbatas dengan hanya memiliki 4 perawat dan 2 dokter spesialis paru serta 14 fasilitas kamar isolasi.

Tenaga medis dan pasien menjadi obat tersendiri. Pasien tidak lagi merasa kesepian meskipun harus terpisah lama dari keluarga.

Agar komunikasi itu dilakukan lebih intensif pihaknya menyediakan jaringan Wifi untuk berkomunikasi dengan tenaga medis dan keluarga aplikasi whatshapp.

Baca Juga: Ini Jadwal Drakor Di Indosiar Kamis 25 Juni 2020, Faith dan While You Were Sleeping

Dengan demikian meskipun tetap menjaga jarak, namun interaksi tidak dibatasi.

“Kami juga mengajak pasien untuk berjemur atau senam pagi dua kali dalam seminggu, agar pasien tidak jenuh selama perawatan,” pungkas Limawan Lulusan Fakultas Kedokteran UGM tahun 1991 ini.*** (Zaini Rahman)

 

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Jurnal Presisi PR


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x