ZONABANTEN.com - Perusahaan penerbangan Australia Qantas akan memangkas 6.000 pekerja dalam upaya untuk tetap bertahan melalui pandemi coronavirus. Pemotongan tersebut sekitar seperlima dari tenaga kerja maskapai sebelum krisis Covid-19.
Pada bulan Maret, Qantas meliburkan lebih dari 80% stafnya. Maskapai penerbangan nasional Australia mengatakan jatuhnya perjalanan udara global telah menghancurkan pendapatan mereka.
Pekan lalu, pemerintah Australia mengatakan perbatasannya kemungkinan besar akan tetap ditutup hingga tahun depan. Hal itu mendorong Qantas untuk membatalkan semua penerbangan internasional hingga akhir Oktober, kecuali yang ke Selandia Baru.
Baca Juga: Terbaru, Hujan Meteor June Bootids akan Terjadi Akhir Pekan Ini
Pada hari Kamis, chief executive Alan Joyce mengatakan maskapai mengharapkan pendapatan yang lebih kecil dalam tiga tahun ke depan, memaksanya untuk menjadi operasi yang lebih kecil untuk bertahan hidup.
"Tindakan yang harus kita ambil akan berdampak besar pada ribuan pekerja kita," ujar Joyce dalam sebuah pernyataan, yang dikutip dari BBC.com.
"Tetapi jatuhnya pendapatan miliaran dolar membuat kita tidak punya banyak pilihan jika kita ingin menyelamatkan sebanyak mungkin pekerja, jangka panjang," ujar Joyce.
Baca Juga: Kecelakaan Tragis Renggut Nyawa Anastasia, Keluarga Salahkan Kekasihnya
Ia menambahkan bahwa Qantas - dan anak perusahaannya Jetstar - akan terus memperpanjang cuti untuk sekitar 15.000 pekerja.
" Kami menunggu pemulihan yang kami tahu akan datang,"jelasnya.