Mengulik Sejarah Tentang Pemberontakan PKI di Madiun, Diprakarsai oleh Musso dan Amir Sjarifuddin

- 17 September 2022, 16:51 WIB
Peristiwa Pemberontakan PKI di Madiun yang terjadi pada tanggal 18 September 1948
Peristiwa Pemberontakan PKI di Madiun yang terjadi pada tanggal 18 September 1948 /Wikipedia

Pemberontakan PKI Madiun diawali dengan melancarkan propaganda anti pemerintah dan mogok kerja oleh kaum buruh.

Selain itu, pemberontakan juga dilakukan dengan menculik dan membunuh beberapa tokoh negara.

Baca Juga: 14 Juli Memperingati Apa? Ada Hari Peduli Hiu: 50 Tahun Terakhir Jumlahnya Menurun Lebih dari 70 Persen 

Seperti penembakan terhadap Kolonel Sutarto pada 2 Juli 1948, penculikan dan pembunuhan terhadap Gubernur Jawa Timur pertama, RM. Ario Soerjo yang kebetulan sedang berkunjung ke Ngawi, lalu dicegat oleh kelompok Amir pada 10 September 1948.

Ada pula penculikan dan pembunuhan terhadap Dr. Moewardi pada 13 September 1948 yang merupakan tokoh penting dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Puncak pemberontakan tersebut terjadi pada 18 September 1948, di mana pemberontak berhasil menguasai Kota Madiun dan mengumumkan lahirnya Republik Soviet Indonesia.

Mereka berhasil menguasai tempat strategis, melakukan sabotase, perusakan dan pembakaran sarana dan prasarana, serta melakukan pembunuhan terhadap orang-orang yang anti PKI.

Baca Juga: 27 Juni Hari Pekerja Industri Sedunia, Mengingatkan Kita Akan Peran Mereka dalam Kehidupan Sehari-hari

Menyadari bahwa tragedi yang dilakukan oleh PKI dapat membahayakan negara, maka pemerintah melakukan beberapa cara untuk mengakhirinya.

Langkah yang dilakukan oleh pemerintah antara lain Soekarno yang meminta rakyat untuk memilih Soekarno-Hatta atau Muso-Amir.

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Sumber Belajar Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah