1 Juli 2022 HUT Kota Medan ke-432, Kenali Sejarah dan Perkembangan Tanah Deli Ini

- 1 Juli 2022, 13:43 WIB
Sejarah Kota Medan dalam rangka memperingati HUT Kota Medan ke-432 pada 1 Juli
Sejarah Kota Medan dalam rangka memperingati HUT Kota Medan ke-432 pada 1 Juli /pemkomedan.go.id

ZONABANTEN.com - 1 Juli merupakan peringatan untuk ibukota Sumatera Utara, yaitu HUT Kota Medan ke-432. 

Untuk menyambut HUT Kota Medan ke-432, mari kita pelajari bersama-sama sejarah dari kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya ini.

Pada zaman dahulu, Kota Medan ini dikenal dengan nama Tanah Deli, dan keadaan tanahnya berawa-rawa, dengan luas kurang lebih 4.000 Ha. 

Beberapa sungai melintasi Kota Medan ini dan semuanya bermuara ke Selat Malaka, seperti Sei Deli, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Denai, Sei Putih, Sei Badra, Sei Belawan, dan Sei Sulang.

Mulanya, yang membuka perkampungan Medan adalah Guru Patimpus. Lokasinya ada di Tanah Deli, maka sejak zaman penjajahan, banyak orang yang selalu merangkai Medan dengan Deli (Medan-Deli). Setelah zaman kemerdekaan, istilah Medan Deli perlahan lenyap.

Baca Juga: Tak Selalu Sawi, Berikut 10 Jenis Kimchi yang Populer di Korea Selatan

Dahulunya, orang-orang menamakan Tanah Deli, mulai dari Sungai Ular (Deli Serdang) sampai ke Sungai Wampu di Langkat, sedangkan daerah kekuasaan Kesultanan Deli yang berkuasa saat itu tidak mencakup daerah di antara kedua sungai tersebut.

Medan pada tahun 1860 masih berupa hutan rimba, di mana di muara-muara sungainya diselingi oleh permukiman penduduk yang berasal dari Karo dan Semenanjung Malaya.

Pada tahun 1863, orang-orang Belanda mulai membuka kebun tembakau di Deli, yang sempat menjadi primadona Tana Deli, karena sejak itu perekonomian Medan terus berkembang hingga menjadi kota pusat pemerintahan dan perekonomian di Sumatera Utara.

Di awal perkembangannya, Medan merupakan kampung kecil yang bernama Medan Putri. Posisinya yang strategis, yaitu terletak di Sungai Deli dan Sungai Babura, membuat Kampung Medan Putri ini semakin berkembang.

Kedua sungai itu dulunya merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup ramai. Dengan demikian, Kampung Medan Putri inilah yang merupakan cikal bakal dari Kota Medan.

Baca Juga: 5 Jenis Kopi Ini Jadi yang Paling Populer di Dunia, Salah Satunya Ada Kopi Luwak

Pada masa penjajahan, Belanda sangat sulit untuk menguasai Tanah Deli, karena mengalami banyak kerugian dalam perang di Jawa dengan Pangeran Diponegoro pada tahun 1825-1830.

Sehingga, untuk menguasai Sumatera, Belanda juga harus berperang melawan Aceh, Minangkabau, dan Sisingamangaraja di daerah Tapanuli. Kurang lebih 78 tahun bagi Belanda untuk menguasai Tanah Deli, dari tahun 1864 – 1942.

Perkembangan Medan Putri menjadi pusat perdagangan telah membuatnya menjadi pusat pemerintahan. Dengan demikian, ibukota Deli secara resmi pindah ke Medan.

Perkembangan Kota Medan sejak awal telah memposisikannya menjadi pusat perdagangan (ekspor-impor). Medan sebagai ibukota Deli juga telah membuat Kota Medan berkembang menjadi pusat pemerintahan hingga saat ini, sekaligus ibukota Provinsi Sumatera Utara.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: pemkomedan.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah