Baca Juga: Program Kampung dan Tangsel Terang Dianggap Wacana, GenTangsel: Faktanya Masih Jauh Dari Harapan
Tetapi, pemerkosaan massal selama kerusuhan Mei 98 tentu tidak terjadi secara tiba-tiba. Setidaknya ada beberapa pola yang mendahului tragedi-tragedi ini.
Berdasarkan temuan Tim Gabungan Pencari Fakta Peristiwa Kerusuhan Mei 98 yang dirilis Komnas Perempuan, setidaknya ada beberapa pola yang mendahului.
Dalam temuan itu, didapati ciri bahwa umumnya kerusuhan didahului oleh dua elemen masyarakat, yaitu massa pasif dan kelompok provokator.
Massa pasif sendiri terdiri dari massa lokal, yaitu massa yang berada disekitar tempat kejadian, dan massa pendatang.
Massa pasif umumnya merupakan massa yang tidak memahami apapun, dan berada di lokasi demi mencari tahu atau menyaksikan kejadian.
Tetapi beberapa massa pasif kemudian menjadi massa aktif, setelah masuknya provokator yang sebagian besar bukan merupakan penduduk setempat.
Kelompok provokator yang kemudian menggerakan sejumlah massa aktif untuk melakukan pengrusakan awal, pembakaran, dan tindakan kriminal lainnya.
Tetapi beberapa provokator terkadang datang dan langsung melakukan tindakan kejahatan, sebelum akhirnya mengajak masyarakat yang lain untuk ikut.