“Pada kesempatan yang baik ini, kami juga untuk memaparkan program G20/B20, termasuk mengundang beliau untuk bergabung ke International Advisory Caucus B20 dan hadir di acara B20 di pertengahan November ini” tutupnya.
Senada dengan Anindya Bakrie, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga mencatat pertemuan dengan Elon Musk berlangsung menyenangkan.
Selain itu, lewat akun twitter pribadinya, @luhut.pandjaitan ia menulis, “Terlepas dari hal tersebut, yang paling melegakan bagi saya adalah saat Elon menyampaikan alasan ketertarikannya kepada kerjasama kali ini, yaitu karena paparan saya tentang potensi besar Industri Nikel di Indonesia yang mengubah persepsinya karena ia anggap sangat menjanjikan untuk mampu men-supply bahan baku baterai mobil listrik, yang sangat dibutuhkan oleh Tesla tentunya sebagai salah satu produsen kendaraan listrik ternama.”
“Saya berharap ini bukanlah pertemuan kami yang terakhir dan ke depan akan ada pembahasan terkait progres perkembangan industri nikel di Indonesia yang berteknologi tinggi bisa membawa negara kita masuk kepada rantai pasok global industri kendaraan listrik” tutupnya.
Jika menilik pernyataan Luhut, besar kemungkinan Tesla akan mendatangkan Nikel jadi dari Indonesia sebagai bahan baku baterainya.
Hal tersebut bukan suatu hal yang menyalahi aturan dan justru menguntungkan Indonesia. Apalagi jika sampai Elon Musk berani untuk berinvestasi dan membangun pabrik baterai untuk Tesla di Indonesia
Informasi Menarik Lainnya KLIK DISINI***