Kartu Prakerja telah bekerja sama dengan banyak pihak, meliputi 181 lembaga pelatihan, 5 bank dan fintech, 6 marketplace, 8 universitas/yayasan, dan 4 job platform.
Pastinya, akan semakin banyak mitra yang akan dilibatkan seiring perkembangan program ini.
3. Diawasi Oleh J-PAL yang Dianugerahi Nobel Prize
Selama 2 tahun, Program Kartu Prakerja telah diawasi oleh The Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab (J-PAL SEA) dan Rumah Presisi Indonesia.
Co-Founder Lembaga J-PAL mendapat penghargaan Nobel di bidang Ekonomi pada 2019 karena berhasil melakukan pendekatan eksperimental demi mengurangi angka kemiskinan di dunia.
Jelas, lembaga yang mengawasi Program Kartu Prakerja tidaklah sembarangan.
“Penelitian J-PAL dibiayai oleh Pemerintah Australia, USAID, dan Bill-Melinda Gates Foundation, sedangkan penelitian Presisi didanai oleh BKF, UNDP, dan Pemerintah Jepang. Jadi keduanya betul-betul independen,” jelas Airlangga.
Lembaga tersebut membuktikan bahwa Program Kartu Prakerja telah terbukti secara ilmiah berdampak positif terhadap peningkatan kompetensi, produktivitas, kebekerjaan, kewirausahaan, dan pendapatan bagi penerimanya.
Studi Presisi menyebutkan bahwa terjadi peningkatan upah perempuan di Indonesia sehingga mempersempit kesenjangan upah antara laki-laki dan perempuan.