Luhut Tekankan Komitmen RI Lawan Perubahan Iklim dan Deforestasi

- 28 Januari 2022, 17:52 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan soal PPKM Darurat dan lockdown.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan soal PPKM Darurat dan lockdown. /Dok/BPMI setpres/

ZONABANTEN.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menghimbau semua negara di dunia untuk berkolaborasi melawan dampak perubahan iklim dengan aksi nyata.

Menko Luhut juga menekankan komitmen Indonesia untuk melawan perubahan iklim dan deforestasi.

"Indonesia terus berkomitmen dan berkontribusi dengan upaya kuat kami dalam memastikan praktik pengelolaan hutan serta dalam melindungi dan mengelola sumber daya alam,” ujar Menko Luhut dalam Major Economies Forum Ministerial Meeting on Energy and Climate yang diikutinya secara virtual, Kamis 27 Januari 2022 melansir dari ANTARA.

“ Kami menyerukan kerja sama dan kolaborasi dengan negara-negara untuk menuju pengelolaan hutan berkelanjutan,"lanjut Menko Luhut.

Menko Luhut juga menyatakan dukungan Indonesia terhadap aksi melawan dampak perubahan iklim, salah satunya lewat aliansi Global Blended Finance sebagai dukungan keberlanjutan lingkungan, kesehatan, serta digital, yang kelak dibahas di Bali, April mendatang, menyambut kegiatan KTT G20.

Baca Juga: Hati-hati! Tanda Pada Urin Ini Isyaratkan Penyakit Berbahaya dan Mematikan

Ia berpandangan untuk menjamin masa depan yang berkelanjutan perlu ada jalan bagi negara-negara berkembang untuk mempunyai skema keuangan yang inovatif serta teknologi yang memadai guna membuat terobosan-terobosan baru.

"Menuju ambisi itu, Indonesia telah mengundang berbagai negara untuk meluncurkan Global Blended Finance Alliance,” ungkap Menko Luhut.

Lebih lanjut, Menko Luhut menjelaskan Indonesia memiliki hutan seluas 120 juta hektare yang merupakan hutan tropis terbesar ketiga di dunia.

Menurutnya dia, dalam lima tahun ke belakang pemerintah telah melakukan berbagai perbaikan dalam pengelolaan hutan lestari.

Kegiatan ini melalui ekosistem kebijakan, antara lain pengelolaan lahan-lahan hutan termasuk penyelesaian masalah perkebunan kelapa sawit di kawasan hutan yang mengacu kepada Instruksi Presiden tentang Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan 2019-2024.

Baca Juga: Update Covid-19 di Provinsi Jawa Timur, Jumat 28 Januari 2022, Kasus Aktif 952, Sembuh 167

Kedua, pencegahan dan rehabilitasi hutan melalui perbaikan pada kebijakan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

"Pada tahun 2020, kebakaran hutan di Indonesia menurun secara signifikan, turun sampai 82 persen dari tahun sebelumnya," imbuh Menko Luhut.

Keempat, yaitu membuat ruang untuk partisipasi masyarakat, salah satunya pembuatan program untuk mengamankan hutan sekaligus menyediakan 12,7 juta hektare hutan sampai 2024 kepada masyarakat lokal.

"Keempat elemen kebijakan ini secara signifikan telah menurunkan laju deforestasi ke level terendah dalam 20 tahun terakhir. Pada tahun 2020, deforestasi sekitar 115 ribu hektare atau turun 75 persen dibandingkan tahun sebelumnya," tutup Menko Luhut.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah