Network
Arifin melanjutkan bahwa tuntutan kedepan memang harus menggunakan energi yang bersih, energi yang bisa terbarukan. "Untuk itu langkah ini sudah tepat, tinggal bagaimana kita melaksanakanya agar proyek ini memiliki nilai komersial yang kompetitif," ungkap Arifin.
Produk Bensa terbukti menghasilkan energi berkualitas tinggi.
Produk ini sudah sesuai dengan tuntutan jaman, di mana masyarakat dunia sudah lebih peduli dengan penggunaan energi yang ramah lingkungan.
Baca Juga: Bursa Transfer: Gagal Dapatkan Vlahovic, Arsenal Incar Jovic, Barcelona Sepakat dengan Azpilicueta
Dikatakan Arifin, Bensa merupakan salah satu jenis bahan bakar nabati (BBN).
Menurutnya, Bensa perlu terus didorong pengembangannya oleh Pemerintah untuk mencapai kemandirian energi dengan mengurangi impor, baik Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun LPG, yang terbukti membebani keuangan negara.
"Kita sendiri harus berusaha untuk bisa mandiri di bidang-bidang yang menjadi kebutuhan bangsa kita, misalnya seperti energi, kita mempunyai sumber energi yang beragam yang belum dimanfaatkan. Kita punya batubara, sawit dari hasil perkebunan, kita upayakan untuk bisa ditingkatkan produksinya, kalau tidak, maka kita akan menjadi negara yang tergantung impor. Berapa banyak devisa yang harus kita keluarkan dan berapa banyak biaya subsidi yang harus kita alokasikan," terang Arifin.
Baca Juga: Seo Kang Joon Ungkap Betapa Luar Biasanya Drama Disney+ ‘Grid’ dan Kecintaannya dalam Berakting
"Saat ini bensa masih tahap pilot project, masih butuh perjuangan yang panjang untuk menuju tahap komersial. Tetapi dari skala laboratorium, dari pilot plant, tentunya kita sudah bisa mengambil parameter-parameter penting bagaimana menuju ke arah skala produksi yang komersial," lanjut Arifin.
Inovasi untuk menciptakan produk-produk kreatif dengan penerapan teknologi tepat guna seperti Bensa, sangatlah penting karena dari inovasi ini akan didapat parameter-parameter penting untuk menuju skala yang lebih besar agar dapat mengurangi impor BBM.
