KRI Nanggala-402 Ditemukan Jauh dari Batas Crush Depth, 53 Pelautnya Dinyatakan Meninggal

- 26 April 2021, 14:41 WIB
status KRI Naggala dinaikan menjadi tenggelam, Presiden Jokowi menyampaikan duka dan kesedihan bagi seluruh keluarga awak kapal selam.
status KRI Naggala dinaikan menjadi tenggelam, Presiden Jokowi menyampaikan duka dan kesedihan bagi seluruh keluarga awak kapal selam. /Istimewa/

ZONABANTEN.com - 53 pelaut dinyatakan meninggal dunia setelah kapal selam Indonesia yang diduga hilang tenggelam posisinya telah ditemukan.

Pemindaian terakhir yang dikutip ZONA BANTEN dari Al Jazeera mendeteksi kapal selam KRI Nanggala-402 di kedalaman 850 meter.

Kedalaman tersebut berada jauh di luar batas ketahanan lambung kapal terhadap tekanan (crush depth).

Baca Juga: Program 100 Hari Usai Dilantik, Benyamin Davnie: Raker OPD dan Konsolidasi APBD Kota Tangsel 

Sumber Al Jazeera dari beberapa pejabat Indonesia mengatakan puing-puing dari kapal selam yang hilang ditemukan setelah kapal itu tenggelam.

Barang-barang yang ditemukan termasuk sebotol pelumas dan perangkat yang melindungi torpedo, kata Marsekal Udara Hadi Tjahjanto.

Benda-benda yang ditemukan di dekat lokasi terakhir kapal selam tersebut diyakini sebagai bagian dari kapal selam tersebut.

Baca Juga: Ada Film Snitch, Bullet to the Head, Jadwal Acara Trans TV Hari Ini Senin 26 April 2021 

Namun, benda-benda ini tidak akan pernah keluar dari lambung kapal kecuali kapal selam mengalami tekanan.

KRI Nanggala-402, satu dari lima armada kapal selam yang dimiliki Indonesia, menghilang pada hari Rabu pada saat melakukan latihan torpedo di lepas pantai pulau Bali

Kepala Angkatan Laut Yudo Margono mengatakan pada hari Sabtu bahwa tim penyelamat menemukan beberapa barang, termasuk bagian pelurus torpedo, botol minyak yang diyakini digunakan untuk meminyaki periskop, dan sajadah dari kapal selam.

Baca Juga: GRATIS! Kode Redeem FF Hari Ini 26 April 2021: Klaim Diamond Segera! 

“Dengan bukti otentik yang kami temukan diyakini berasal dari kapal selam, kini kami telah berpindah dari fase sub miss ke sub tenggelam,” ujar Margono.

Indonesia sebelumnya menganggap status kapal selam yang menghilang di Bali itu sebagai hilang.

Namun dengan penemuan ini, KRI Nanggala-402 telah dinyatakan tenggelam dan melakukan ‘eternal patrol’-nya.

Baca Juga: Kapolda Banten Ingatkan Aktivitas Tambang Melawan Hukum Dapat Dipidana 

Seperti yang diberitakan sebelumnya pada artikel Dinyatakan Tenggelam, Panglima TNI Sampaikan Rasa Prihatin Yang Mendalam,  Jessica Washington dari Al Jazeera melaporkan penjelasan dari pihak berwenang Indonesia di ibu kota Indonesia, Jakarta.

"Apabila peristiwa itu [ledakan] terjadi, mereka seharusnya sudah mendengarnya pada tahap ini," ujar Jessica.

Ia juga menyatakan bahwa pihak berwenang masih menjajaki kemungkinan untuk evakuasi medis.

Baca Juga: Patuhi Larangan Tidak Mudik, Selamatkan Keluarga dari Covid-19 

Margono mengatakan pemindaian telah mendeteksi kapal selam di 850 meter (2.788 kaki), jauh di luar batas yang bisa selamat.

Kapal selam ini dirancang untuk menahan tekanan laut hingga kedalaman 500 meter (1.640 kaki).

“Jika terjadi ledakan, kapal itu akan hancur berkeping-keping. Retakan itu terjadi bertahap di beberapa bagian saat turun dari 300 meter ke 400 meter lalu 500 meter… Kalau ada ledakan akan terdengar oleh sonar,” ujar Margono seraya menambahkan sejauh ini belum ada mayat yang ditemukan.

Baca Juga: Sering Sakit dan Gampang Lelah, Bisa Jadi Tanda Jika Tubuh Anda Kelebihan Racun 

Militer mengatakan sedang mempersiapkan "untuk mengevakuasi" kapal tersebut.

Collin Koh, selaku peneliti di S Rajaratnam School of International Studies di Singapura yang berspesialisasi dalam urusan angkatan laut. dan keamanan maritim, ikut memberikan pendapatnya.

“Kapal selam ditemukan di kedalaman yang jauh melampaui  batas ketahanan lambung kapal terhadap tekanan.” ujar Koh dalam artikel Al Jazeera tersebut.

Baca Juga: Mobil Listrik Diminati, Harga Nikel Diproyeksi Naik Konsisten Hingga Akhir Tahun 

“Tidak akan ada yang selamat sama sekali, dengan asumsi bahwa tidak ada penumpang yang berhasil melarikan diri sebelum jatuh di bawah jurang yang dalam,” ujar Koh menambahkan.

Koh memperkirakan bahwa evakuasi yang akan dilakukan adalah pengambilan puing-puing atau apa pun yang tersisa dari kapal selam yang dapat diselamatkan.

Selain itu juga, evakuasi itu diharapkan dapat membawa pulang jenazah atau yang tersisa dari kru kapal tersebut.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah