Jadi Tantangan Baru Bagi Pelajar, Efek Pandemi COVID-19 Siswa Lebih Rentan Kecanduan Gawai

- 17 April 2021, 21:02 WIB
Ilustrasi HP
Ilustrasi HP /Pexels

Natalina menyampaikan bahwa Pelajar Berkreasi dirancang sesuai kebutuhan pelajar saat ini, yaitu menjawab tantangan Asesmen Kompetensi Minimum yang fokus pada literasi, numerasi, karakter.

Selain itu, kegiatan Pelajar Berkreasi mampu mendukung pelajar mengasah kemampuan nonteknis abad 21, seperti berpikir kritis, berkolaborasi, berkreasi, berkomunikasi (dikenal dengan 4C), serta bernalar tingkat tinggi atau higher order thinking skill (HOTS). Pelajar Berkreasi pun didukung oleh para tenaga ahli di bidangnya.

Baca Juga: Joe Biden dan Suga Yoshihide Membuat Pernyataan Bersama Mengecam Tindakan China di Taiwan

“Misalnya pada salah satu lomba, Mentari Mathematics Olympiad atau MEMO, yaitu lomba matematika dalam bahasa Inggris.

Tim perancang soal memastikan pertanyaan-pertanyaan yang disajikan bersifat kontekstual dan tidak membuat pelajar sekadar mengandalkan rumus. Pelajar harus mampu memahami permasalahan pada soal dan mencari solusi dari permasalahan tersebut," kata Natalina,

Penulis yang juga pendiri Kamar Kata-Kata, Reda Gaudiamo menyebutkan orang tua dan sekolah berperan penting untuk memberikan kompetensi utama dan mengembangkan karakter anak sejak usia dini.

Baca Juga: BLT UMKM 2021 Rp 1,2 Juta Sudah Dibuka, Berikut Cara Pengajuannya

"Lebih mudah membangun anak-anak yang kuat, dari pada memperbaiki para orang dewasa. Maka, lakukanlah sekarang," katanya.

Reda memaparkan beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan oleh orang tua dan sekolah dalam meningkatkan kompetensi dan karakter anak.

Berkaitan dengan hal itu, Reda mengafirmasi bahwa orang tua dan sekolah harus menyalurkan minat anak dengan berbagai kegiatan dan membuka jalan mereka untuk mencoba hal-hal baru yang bermanfaat.***

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah