Waduh! BPK Sumbar Temukan Indikasi Penyelewengan Dana Penanganan COVID-19

- 26 Februari 2021, 11:10 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/viarami

Tapi harus memenuhi syarat," kata Suyadi. Pria yang akrab disapa Os itu pun mengatakan perusahaan tersebut sudah memiliki izin untuk pengadaan barang medis. "Betul dia perusahaan batik, tapi dia mengembangkan usahanya ke pengadaan barang medis sehingga memenuhi syarat," kata Os.

Hanya oknum Perusahaan batik tanah liek merasa dirugikan dengan kabar dugaan penyelewengan dana Covid-19 itu, karena perusahaan yang terlibat hanya satu. "Batik tanah liek itu ada beberapa toko yang berbeda pemiliknya.

Baca Juga: Ternyata, Kelebihan Racun di Dalam Tubuh Terlihat dalam Ciri Berikut Ini 

Tapi karena satu kasus ini, semuanya terbawa-bawa," kata salah satu pemilik perusahaan batik tanah liek, Muhammad Iqbal, Rabu,24 Februari lalu. Dia menegaskan perusahaannya tidak bergerak di bidang medis, apalagi melakukan korupsi.

"Silakan diungkap. Tidak semua batik tanah liek yang terlibat. Hanya satu oknum, tapi menyeret semua nama batik tanah liek," kata Iqbal.

Sebelumnya dalam rapat pansus dugaan korupsi itu, Pansus DPRD mengusir sejumlah pejabat OPD Pemprov Sumbar. Rapat dilakukan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Senin, 22 Februari 2021.

Baca Juga: Lama di Jepang, Intip 7 Potret Terbaru Syahrini Bersama Sang Suami Makin Cetar Membahana Saat Liburan 

Kabarnya pengusiran dilakukan karena ada pejabat OPD dianggap sebagai mata-mata. Anggota Pansus lainnya, Muzli M Nur mengatakan ada hal yang bersifat rahasia alias tidak boleh diketahui pihak lain. Sebab hal tersebut masih dalam penyelidikan.

"Itu mungkin miskomunikasi saja. Tapi yang jelas, ada kerja kita yang tidak boleh diketahui dalam Pansus ini. Namanya saja penyelidikan Pansus," kata Muzli.

Menurutnya hanya ada satu OPD yang diundang, yakni dari BPBD Sumbar. "Pejabat OPD yang diundang hanya satu, yaitu Kalaksa BPBD Sumbar. Selebihnya tidak ada diundang Pansus," kata Muzli.***

Halaman:

Editor: Yuliansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah