Menterinya Terjerat Korupsi Bansos dan Benih Lobster, Elektabilitas PDIP dan Gerindra Anjlok

- 6 Januari 2021, 08:29 WIB
Foto Lambang Partai Gerindra (kiri) dan PDIP (kanan).
Foto Lambang Partai Gerindra (kiri) dan PDIP (kanan). /Kolase foto Instagram.com/@gerindra dan @pdiperjuangan


ZONABANTEN.com - Menterinya Terjerat Korupsi Bansos dan Impor Lobster, Elektabilitas PDIP dan Gerindra Anjlok.

Berdasarkan survei yang dilakukan Voxpopuli Research Center seperti dalam siaran persnya, di Jakarta Selasa, 5 Januari 2021 memperlihatkan data elektabilitas PDIP dan Gerindra yang mengalami penurunan tajam.

PDIP anjlok dari sebelumnya 33,5 persen (Juni 2020) dan 31,3 persen (Oktober 2020), kini hanya berada di angka 19,6 persen.

Demikian pula dengan Gerindra yang sebelumnya stabil di angka 14,1 persen (Juni 2020) dan 13,9 persen (Oktober 2020), merosot hanya tinggal 9,3 persen.

Elektabilitas parpol-parpol lain cenderung stabil, hanya tiga parpol yang mengalami kenaikan, yaitu Demokrat, PKS, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Baca Juga: Catat! Tolak Vaksinasi Covid-19 Bisa Dipidana dan Denda hingga 5 juta Rupiah

Elektabilitas PSI naik dari 4,5 persen (Juni 2020) dan 4,7 persen (Oktober 2020) menjadi 4,9 persen.

Sementara itu, PKS elektabilitas-nya naik dari 5,3 persen (Juni 2020) dan 5,6 persen (Oktober 2020) menjadi 8,1 persen.

Lalu Demokrat naik dari 3,4 persen (Juni 2020) dan 3,3 persen (Oktober 2020) menjadi 5,1 persen.

"Demokrat, PKS, dan PSI mengalami kenaikan elektabilitas ketika parpol-parpol lain anjlok atau stabil," kata Direktur Eksekutif Voxpopuli Research Center Dika Moehamad.

Menurut Dika, turunnya elektabilitas parpol-parpol ada kaitannya dengan kasus korupsi yang membelit dua figur menteri dari PDIP dan Gerindra.

Seperti diketahui eks Menteri Sosial Juliari Peter Batubara terjerat kasus korupsi dana Bansos Covid-19.

Baca Juga: Rekening Sumbangan untuk 6 Laskar FPI Dibekukan, Fadli Zon: Uang dari Rakyat untuk Rakyat Didzalimi

KPK menetapkan Juliari Peter Batubara sebagai tersangka kasus suap pengadaan Bansos untuk warga miskin Jabodetabek senilai sekitar Rp17 miliar dari rekanan pengadaan bansos Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek.

Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan perkara tersebut diawali adanya pengadaan bansos penanganan Covid-19 berupa paket sembako di Kementerian Sosial RI tahun 2020 dengan nilai sekitar Rp5,9 triliun dengan total 272 kontrak pengadaan dan dilaksanakan dengan 2 periode.

Eks Mensos Juliari Batubara dikenal sebagai politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Dirinya sempat menjabat sebagai anggota DPR dalam dua periode masa jabatan untuk daerah pemilihan (Dapil) Jawa Tengah I.

Di PDIP sendiri Juliari Peter Batubara menjabat sebagai Wakil Bendahara Umum Bidang Program periode 2019-2024.

Sementara dari Gerindra sendiri bekas menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo juga menyandang status tersangka dugaan kasus korupsi terkait penetapan perizinan ekspor benih lobster atau benur di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2020.

Baca Juga: Laporan Prakiraan Cuaca BMKG Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi Rabu, 6 Januari 2021

Selain Menteri Edhy Prabowo, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga menetapkan enam tersangka lainnya. Masing-masing berinisal SAF, APM, SWD, ACK, AF, dan AM.

Di dunia politik Edhy Prabowo pernah menjabat sebagai ketua Komisi IV DPR RI periode 2014-2019 yang membidangi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan, dan pangan. Mitra kerja komisi ini adalah Kementerian Pertanian, Kementerian LHK, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Perum Bulog.

Sementara dalam kepengurusan partai, Edhy menjabat wakil ketua umum bidang keuangan dan pembangunan nasional Partai Gerindra, sejak tahun 2020.

Anjloknya Elektabilitas PDIP dan Gerindra memberi keuntungan politik khususnya bagi parpol-parpol di luar pemerintahan, yaitu Demokrat dan PKS.

Parpol-parpol lain stabil elektabilitas-nya, seperti Golkar (9,8 persen-8,7 persen-8,4 persen), PKB (6,4 persen-5,9 persen-5,5 persen), NasDem (4,3 persen-3,8 persen-3,6 persen), dan PPP (2,7 persen-2,0 persen-2,1 persen).

Pada papan bawah, terdapat PAN yang elektabilitas-nya terus merosot (1,4 persen-1,2 persen-0,9 persen). Konflik internal yang melanda dan munculnya parpol baru Partai Ummat yang digawangi Amien Rais membuat posisi PAN makin terancam.

Baca Juga: Pasanganmu Mulai Mengerti akan Keinginanmu? Hati-hati Inilah 10 Tanda Pria Bosan Pada Wanita

Lainnya adalah Perindo (0,8 persen-0,6 persen-0,4 persen), Hanura (0,6 persen-0,5 persen-0,3 persen), dan Berkarya (0,4 persen-0,2 persen-0,1 persen). Parpol lainnya tidak mendapat dukungan, sedangkan partai baru Gelora 0,1 persen dan Ummat 0,2 persen.

"Anjloknya elektabilitas PDIP dan Gerindra sebagian besar lari ke golput, dimana responden yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab naik signifikan, dari 12,2 persen (Juni 2020) dan 18,3 persen (Oktober 2020) melesat menjadi 31,4 persen," tutur Dika menjelaskan.

Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 26-31 Desember 2020, melalui telepon kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah