Revenge Porn Marak Di Dunia Maya, Apa Itu dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

28 Juni 2023, 14:34 WIB
Ilustrasi revenge porn yang tengah menjadi perdebatan masyarakat /Anemone123/PIXABAY/

ZONABANTEN.com - Pembahasan revenge porn kini telah marak di masyarakat, terutama setelah terungkapnya sebuah kasus dari pengakuan seorang netizen di sosial media Twitter.

Dalam media sosial Twitter tersebut, seorang pemilik akun @zanatul_91 mengungkapkan mengenai adiknya yang telah menjadi korban revenge porn kurang lebih selama 3 tahun.

Pengakuan tersebut sontak membuat banyak pihak bereaksi, lantaran kejahatan revenge porn yang tak bisa dianggap remeh.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata Alam di Pandeglang, Nomor 3 Tak Cukup Dikunjungi Sehari

Kasus revenge porn sebenarnya adalah kasus yang umum terjadi, apa lagi di dunia dimana teknologi berkembang dengan cepat.

Tetapi meski begitu, nampaknya masih banyak masyarakat Indonesia yang kurang memahami bahkan mengenali kejahatan satu ini.

Apa itu Revenge Porn?

Revenge porn atau pornografi balas dendam adalah istilah bagi aksi membagikan konten pornografi di Internet, dimana hal ini dilakukan tanpa persetujuan tokoh utama dalam konten.

Baca Juga: Stok Beras di Kota Tangerang Dipastikan Aman hingga Akhir Tahun 2023, Begini Kata Bulog

Di kebanyakan kasus, konten revenge porn mungkin didapatkan ketika korban masih dalam hubungan dengan pelaku, dimana konten mungkin saja diambil dengan persetujuan.

Tetapi ini juga bisa didapatkan melalui perekaman paksa ketika melakukan aksi pemerkosaan, atau melalui candid ketika korban tak menyadarinya

Mengapa Orang-Orang Melakukan Revenge Porn?

Revenge porn umumnya dimanfaatkan untuk memperoleh kontrol atas korban, demi menghasilkan suasana “secure” pada diri.

Kejahatan ini umumnya efektif untuk mencegah korban memutuskan hubungan, atau melaporkan tindakan tak senonoh pelaku pada dirinya.

Baca Juga: Ribuan Guru Honorer di Kabupaten Pandeglang Diangkat Jadi PPPK, Irna Narulita: Syukuri Nikmat Ini

Para pelaku umumnya menggunakan revenge porn lantaran sifatnya yang tidak menyakiti secara fisik, yang mana kemudian dianggap tidak membahayakan.

Menurut Afroditi Pina, seorang dosen senior psikologi forensik di Kent University, revenge porn umumnya mungkin dilakukan oleh para pelaku yang memiliki ciri-ciri krisis empati.

Cara Mengatasi Revenge Porn

Sebenarnya tidak ada cara yang mudah untuk mengatasi revenge porn, tetapi upaya terbaik untuk menghadap hal ini adalah dengan melakukan pencegahan lebih awal.

Perlu disadari bahwa setiap moment intim adalah moment yang private, jadi buatlah batasan untuk tidak direkam atau dipotret meskipun itu dilakukan oleh pasangan sendiri.

Baca Juga: DKM Masjid Raya Al-Azhom Kota Tangerang Siapkan 2.000 Kupon Daging Kurban, Besok Dibagikan

Tetapi ini tentu tidak memperhitungkan jika konten telah dibuat dengan tanpa persetujuan, atau dilakukan dengan tanpa sadar.

Jika demikian, sebaiknya mulai selidiki undang-undang yang mungkin dapat membantu, seperti UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS), atau UU Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).***

Editor: Christian Willy Kalumata

Sumber: Psych Central

Tags

Terkini

Terpopuler