Hari TNI AU 9 April, Ketahui Sejarah Lahirnya Angkatan Udara Milik Indonesia Ini

7 April 2023, 12:44 WIB
Sejarah berdirinya TNI AU 9 April /TNI AU

ZONABANTEN.com – Hari TNI AU 9 April, ketahui sejarah lahirnya Angkatan Udara milik Indonesia ini. Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara atau TNI AU dibentuk pada tanggal 9 April 1946. Sejarah dibentuknya TNI AU berawal dari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Sore harinya, para pemuda Indonesia mengadakan pawai akbar.

Di depan Soekarno–Hatta, mereka menyatakan kebulatan tekad untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Sejak itulah, rakyat Indonesia berjuang mempertahankan kemerdekaan dari ancaman kembalinya belenggu penjajahan Belanda dan Jepang.

Esok harinya, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melaksanakan sidang.

Hasil keputusan penting pada sidang tersebut yaitu, secara aklamasi mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden serta mengesahkan UUD.

Baca Juga: Sejarah Dibentuknya TNI AU, Wujud Tekad Rakyat untuk Mempertahankan Indonesia 

Pada 19 Agustus 1945, dilaksanakan sidang kedua dengan hasil keputusan, PPKI menyetujui pembentukan kabinet dengan 12 kementerian serta penunjukan para menterinya.

Salah satu kementerian tersebut adalah Kementerian Keamanan Rakyat, di mana menterinya dirangkap oleh Presiden Republik Indonesia.

Pada sidang tersebut juga diputuskan untuk membentuk tentara kebangsaan, namun pada tanggal 22 Agustus 1945 keputusan ini ditangguhkan atas dasar pertimbangan politis.

Hal tersebut disebabkan karena setelah Perang Dunia II, suasana masih diliputi anti fasisme dan militerisme.

Pada tanggal 23 Agustus 1945, PPKI membentuk tiga wadah perjuangan yaitu: Komite Nasional Indonesia (KNI), Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Badan Keamanan Rakyat (BKR).

BKR adalah badan yang bertugas untuk menjamin ketentraman umum dan merupakan bagian dari Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP).

Dengan terbentuknya BKR, Presiden mengamanatkan kepada seluruh rakyat Indonesia agar tetap tenang, memegang teguh disiplin dan siap sedia berjuang untuk Indonesia merdeka.

Baca Juga: Peringati HUT TNI AU ke-76 dengan 10 Link Twibbon Berikut

Kepada semua pejuang mantan prajurit PETA, HEIHO, Pelaut, dan pemuda-pemuda diperintahkan untuk sementara waktu bergabung dan bekerja dalam BKR.

Berdirilah BKR Udara di daerah-daerah yang memiliki pangkalan udara atau pemusatan unsur-unsur penerbangan. Tanggal 5 Oktober 1945, BKR ditingkatkan menjadi TKR.

BKR Udara otomatis menjadi TKR Udara yang dikenal dengan TKR Djawatan Penerbangan.

Pada tanggal 12 November 1945 di Yogyakarta, dilaksanakan Konferensi TKR di mana para pesertanya sepakat untuk mengembangkan kekuatan udara Indonesia secepatnya.

Sebagai realisasinya, pada tanggal 12 Desember 1945, Markas Tertinggi TKR mengeluarkan pengumuman yang ditandatangani Kepala Staf Umum, Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo yang menyatakan;

1. Pembentukan Bagian Penerbangan pada MT TKR.

2. Terhitung mulai tanggal 10 Desember 1945, semua kekuatan bagian penerbangan di Indonesia, termasuk prajurit, pegawai pangkalan, dan alat-alatnya ditempatkan di bawah Kepala Bagian Penerbangan.

Baca Juga: 10 Ucapan HUT TNI AU ke-76, Cocok Dijadikan Status dan Dibagikan ke Media Sosial 

3. Kepala Bagian Penerbangan berkedudukan di Markas Besar Umum dan Soerjadi Soerjadarma ditetapkan sebagai Kepala TKR Bagian Penerbangan dengan Sukarnen Martokusumo sebagai Wakilnya.

Tanggal 25 Januari 1946 Tentara Keamanan Rakyat (TKR) berubah nama menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

Hal ini ditandai dengan dikeluarkannya Penetapan Pemerintah Nomor : 6/SD/1946 tentang Pembentukan Tentara Republik Indonesia Angkatan Udara, dan menetapkan Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma sebagai Kepala Staf Angkatan Udara pertama. Tanggal tersebut kemudian diperingati sebagai Hari Angkatan Udara.

Perjalanan TNI AU untuk menjadi sebuah angkatan perang diwarnai berbagai peristiwa bersejarah.

Diawali dengan berdirinya Badan Keamanan Rakyat Bagian Udara, kemudian berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat Jawatan Penerbangan.

Organisasi ini kemudian berkembang menjadi Tentara Republik Indonesia Angkatan Udara.

Kekuatan utama saat itu adalah pesawat-pesawat bekas rampasan penjajah Jepang seperti pesawat Cureng, Cukiu, Nishikoreng, Guntei, Sansiki Sun dan Hayabusa.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: TNI AU

Tags

Terkini

Terpopuler