Provinsi Jawa Tengah Ulang Tahun ke-72, Begini Sejarah Terbentuknya

15 Agustus 2022, 16:57 WIB
Sejarah dari Provinsi Jawa Tengah yang berulang tahun ke-72 pada 15 Agustus 2022 /jatengprov.go.id

ZONABANTEN.com – Hari ini, tepatnya pada tanggal 15 Agustus 2022, Provinsi Jawa Tengah merayakan hari jadinya yang ke-72.

Dalam rangka memperingati HUT ke-72 Provinsi Jawa Tengah, ada baiknya kita semua belajar dan mengetahui sejarah dari provinsi ini.

Dilansir dari laman resmi jatengprov.go.id, sejak abad ke-7, ada banyak pemerintahan kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah, salah satunya Budha Kalingga, Jepara, yang dipimpin oleh Ratu Sima pada tahun 674.

Menurut Prasasti Canggah tahun 732, kerajaan Hindu lahir di Medang Kamulan, Jawa Tengah, dengan nama Raja Sanjaya atau Rakai Mataram.

Di bawah pimpinan Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya, ia membangun Candi Roro Jonggrang atau Candi Prambanan.

Kerajaan Mataram Budha yang juga lahir di Jawa Tengah selama era Dinasti Syailendra, juga membangun banyak candi, antara lain Candi Borobudur, Candi Sewu, Candi Kalasan, dan lain-lain.

Baca Juga: Harga Terbaru Eceran Perliter BBM Pertamina Agustus 2022, Provinsi Jawa Tengah 

Setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit Hindu pada abad ke-16, kerajaan Islam pun muncul di Demak. Sejak itulah agama Islam disebarkan di Jawa Tengah.

Setelah Kerajaan Demak runtuh, Djoko Tingkir, menantu dari Raja Demak, Sultan Trenggono, memindahkan Kerajaan Demak ke Pajang yang terletak di dekat Kota Solo.

Djoko Tingkir menyatakan bahwa dirinya adalah Raja Kerajaan Pajang yang bergelar Sultan Hadiwijaya.

Selama masa pemerintahannya, terjadi kerusuhan dan pemberontakan. Perang terbesar yang terjadi adalah perang antara Sultan Hadiwijaya dan Aryo Penangsang.

Sultan Hadiwijaya memerintah Danang Sutawijaya untuk memberantas pemberontakan Aryo Penangsang dan berhasil membunuhnya.

Atas jasa besarnya, Sultan Hadiwijaya memberikan hadiah kepada Danang Sutawijaya berupa tanah Mataram.

Setelah Kerajaan Pajang runtuh, Danang Sutawijaya menjadi Raja Mataram Islam pertama di Jawa Tengah dengan gelar Panembahan Senopati.

Baca Juga: 8 Penyebab Umum Sariawan Menurut dr. Saddam Ismail, Salah Satunya Menggosok Gigi Terlalu Kuat 

Pada pertengahan abad ke-16, Bangsa Portugis dan Spanyol datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah dan memperdagangkannya di Eropa.

Di saat yang sama, Bangsa Inggris dan Belanda juga datang ke Indonesia. Melalui VOC, Belanda menjajah Indonesia, tak terkecuali rakyat Jawa Tengah.

Di awal abad ke-18, terjadi perselisihan di keluarga Kerajaan Mataram lantaran pemilihan pemimpin baru untuk menggantikan Sri Sunan Pakubuwono II yang wafat.

Perselisihan semakin keruh karena adanya campur tangan pemerintah kolonial Belanda. Masalah tersebut diselesaikan dengan Perjanjian Giyanti pada tahun 1755.

Kerajaan Mataram terbagi menjadi dua, yaitu Surakarta Hadiningrat atau Keraton Kasunanan di Surakarta dan Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Kasultanan di Yogyakarta.

Hingga saat ini, daerah Jawa Tengah secara administratif merupakan sebuah provinsi yang ditetapkan di Undang-Undang No.10/1950 tanggal 4 Juli 1950.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Jatengprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler