Di Gaza “Sistem Kesehatan Bertekuk Lutut”, Kata WHO

- 11 November 2023, 11:58 WIB
Potret Rumah Sakit Indonesia di Gaza, yang masih bertahan ditengah gempuran Israel
Potret Rumah Sakit Indonesia di Gaza, yang masih bertahan ditengah gempuran Israel /mediacenter.riau.go.id/

ZONABANTEN.com - Serangan Israel ke Gaza yang tak ada habis-habisnya sejak 7 Oktober 2023, telah menimbulkan berbagai krisis di daerah enklave Palestina tersebut.

Salah satunya adalah sistem kesehatan Gaza yang terus memburuk, karena kurangnya resource dan kebutuhan medis, hingga membludaknya pasien akibat korban yang terus berjatuhan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sejak serangan Israel pertama kali, setidaknya telah ada 250 serangan yang menyasar fasilitas kesehatan Gaza seperti rumah sakit, ambulance, dan klinik.

Baca Juga: Ibu Kota Provinsi Banten Punya Ratusan Hektare Kawasan Kumuh, Terluas di Kecamatan Ini

Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus bahkan sampai-sampai menyebut sistem kesehatan Gaza sedang “bertekuk lutut”, saat menghadiri pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB.

"Saat kita berbicara, ada laporan penembakan di luar rumah sakit al-Shifa dan Rantisi," kata Ghebreyesus di pertemuan tersebut.

Ghebreyesus juga memaparkan bahwa pekan lalu setidaknya telah ada serangan terhadap lima rumah sakit Gaza, dalam satu hari.

Baca Juga: Ririn Ekawati Umumkan Kehamilan Anak Pertamanya dengan Ibnu Jamil Setelah 2 Tahun Menikah: Hadiah Terindah

Bahkan dalam 48 jam terakhir, sebanyak empat rumah sakit yang kira-kira berkapasitas 430 tempat tidur, harus terpaksa berhenti beroperasi.

Total setengah dari 36 rumah sakit di Gaza serta dua pertiga pusat kesehatan primernya sudah tidak dapat berfungsi.

Sementara fasilitas yang masih dapat berfungsi "beroperasi jauh melampaui kapasitas mereka," kata Ghebreyesus.

Israel sebelumnya telah berkomitmen untuk melakukan serangan habis-habisan ke Gaza, demi memerangi Hamas dan menghentikan pemerintahan organisasi tersebut di daerah itu.

Baca Juga: Piala Dunia U17: Spanyol Hantam Kanada, Kartu Merah Perdana Tercipta, Marc Guiu Jadi Bintang Pertandingan

Langkah ini di ambil Israel sebagai reaksi dari serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menghabisi 1.400 jiwa, serta menculik 240 jiwa sebagai sandera.

Tetapi serangan balas dendam Israel yang dipandang komunitas dunia sebagai serangan umum ketimbang serangan spesifik terhadap suatu entitas, telah membawa bencana bagi warga sipil Gaza.

Sejak serangan Israel pada 7 Oktober 2023, setidaknya telah ada lebih dari 10.000 jiwa yang tewas di Gaza, yang mana hampir setengahnya adalah anak-anak.

PBB bahkan menyebut Gaza terutama Gaza Utara sebagai “neraka dunia”, lantaran harapan hidup yang sangat kecil di sana.***

 

 

Editor: Christian Willy Kalumata

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah