Sejarah Serambi Masjidil Haram dan Renovasinya dari Masa ke Masa

- 30 Juni 2023, 10:10 WIB
Serambi Masjidil Haram di Mekkah dengan motif arsitektur Islam dan prasasti ayat-ayat Al-Qur'an, memiliki sejarah yang berasal dari zaman Utsman bin Affan, khalifah ketiga yang memimpin umat Islam setelah Nabi Muhammad wafat.
Serambi Masjidil Haram di Mekkah dengan motif arsitektur Islam dan prasasti ayat-ayat Al-Qur'an, memiliki sejarah yang berasal dari zaman Utsman bin Affan, khalifah ketiga yang memimpin umat Islam setelah Nabi Muhammad wafat. /Pixabay.com

ZONABANTEN.com - Serambi Masjidil Haram di Mekkah dengan motif arsitektur Islam dan prasasti ayat-ayat Al-Qur'an, memiliki sejarah yang berasal dari zaman Utsman bin Affan, khalifah ketiga yang memimpin umat Islam setelah Nabi Muhammad wafat.

Serambi Masjidil Haram tersebut dikenal sebagai “riwaq” dalam bahasa Arab, serambi atau arkade adalah bangunan yang dibangun sebagai pintu masuk yang biasanya terbuka ke halaman.

Kata riwaq pertama kali digunakan untuk merujuk pada struktur yang mengelilingi area keliling Ka’bah, serambi yang mengelilingi Ka'bah Suci bukanlah bagian dari desain aslinya.

Baca Juga: Bisa Tahan sampai 6 Bulan! Berikut 6 Tips Membersihkan dan Menyimpan Daging Kurban

Fawaz bin Ali Al-Dahas, mantan Direktur Jenderal Pusat Sejarah Makkah mengatakan, "Utsman bin Affan adalah orang pertama yang memerintahkan pembangunan serambi dan itu disebut serambi Ottoman."

Ini kemudian diperluas selama kekhalifahan Abbasiyah pada abad ke-8. Modifikasi tersebut termasuk penambahan mozaik rumit dan prasasti yang masih ada hingga saat ini.

Tidak ada perluasan serambi lebih lanjut sampai berdirinya negara Saudi di bawah Raja Abdul Aziz.

"Pada masa pemerintahan Raja Abdul Aziz, ada perluasan Masjid Nabawi di Madinah, dan raja ingin melakukan hal yang sama di Masjidil Haram di Makkah tetapi dia meninggal sebelum itu bisa terjadi,” kata Al-Dahas.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: arabnews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah