Sejarah Serambi Masjidil Haram dan Renovasinya dari Masa ke Masa

- 30 Juni 2023, 10:10 WIB
Serambi Masjidil Haram di Mekkah dengan motif arsitektur Islam dan prasasti ayat-ayat Al-Qur'an, memiliki sejarah yang berasal dari zaman Utsman bin Affan, khalifah ketiga yang memimpin umat Islam setelah Nabi Muhammad wafat.
Serambi Masjidil Haram di Mekkah dengan motif arsitektur Islam dan prasasti ayat-ayat Al-Qur'an, memiliki sejarah yang berasal dari zaman Utsman bin Affan, khalifah ketiga yang memimpin umat Islam setelah Nabi Muhammad wafat. /Pixabay.com

Ekspansi pertama Masjidil Haram oleh Saudi terjadi pada masa pemerintahan Raja Saud, Raja Faisal dan Raja Khalid, dan termasuk rekonstruksi serambi Ottoman.

Ekspansi Saudi kedua dimulai pada tahun 1988 dan Raja Fahd meletakkan batu fondasinya.

Selama masa pemerintahannya, halaman luas yang mengelilingi masjid dibangun dan diaspal dengan marmer tahan panas.

Area Safa dan Marwa diperluas untuk memfasilitasi pergerakan mereka yang melakukan Sa'i, bagian integral dari ibadah haji dan umrah dan sebuah jembatan dibangun untuk menghubungkan atap masjid ke area Al-Raquba.

Selama masa pemerintahan Raja Abdullah, Masjidil Haram mengalami perluasan terbesar dalam sejarahnya, meningkatkan kapasitas totalnya dan memperluas halaman di sekitar Ka'bah.

Raja Salman sejak itu telah meluncurkan lima inisiatif sebagai bagian dari rencana perluasan ketiga Masjidil Haram oleh Saudi.

Ini termasuk perluasan bangunan utama dan halaman, proyek terowongan pejalan kaki dan proyek stasiun layanan pusat.

Sebagai hasil dari banyak proyek perluasan sejak berdirinya negara Saudi, Abdulrahman Al-Sudais, Presiden Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci (Al-Haramain), mengumumkan pada bulan Mei bahwa serambi Ottoman akan diganti namanya menjadi serambi Saudi.

“Serambi Saudi akan melengkapi serambi Ottoman dengan perbedaannya di area yang lebih luas yang belum pernah dilihat Masjidil Haram sebelumnya,” kata Al-Sudais.

Serambi Saudi menyediakan ruang yang lebih luas untuk jamaah dengan standar teknik berkualitas tinggi dan ditandai dengan ketersediaan layanan teknis, sistem tata suara dan pencahayaan serta lingkungan berbasis agama bagi pengunjung masjid.***

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: arabnews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah