Baca Juga: Memenangkan Kembali Pemilihan, Erdogan : Bye, Bye, Bye Kemal
Pernah Memimpin Kota Istanbul
Pada tahun 70an dan 80an, Erdogan aktif di kalangan Islamis, bergabung dengan Partai Kesejahteraan pro-Islam Necmettin Erbakan. Ketika partai tersebut semakin populer pada 1990-an, Erdogan terpilih sebagai calon walikota Istanbul pada 1994 dan memimpin kota itu selama empat tahun.
Mencabut Larangan Mengenakan Hijab
Setelah satu dekade pemerintahannya, Erdogan dan partai nya bergerak untuk mencabut larangan wanita mengenakan jilbab di layanan publik yang diperkenalkan setelah kudeta militer pada tahun 1980. Larangan tersebut akhirnya dicabut untuk wanita di kepolisian, militer dan peradilan.
Baca Juga: PPG Dalam Jabatan Kemdikbud 2023 Dibuka Besok! Segera Siapkan Berkas Berikut Ini
Kritikus mengeluh dia telah merusak pilar-pilar republik sekuler Mustafa Kemal Ataturk. Meski religius, Erdogan selalu membantah ingin memaksakan nilai-nilai Islam, bersikeras dia mendukung hak-hak orang Turki untuk mengekspresikan agama mereka secara lebih terbuka.
Mengubah Hagia Sofia Menjadi Masjid Kembali
Mengubah Hagia Sophia kembali menjadi masjid pada tahun 2020, hal ini tentu menimbulkan pro dan kontra dari berbagai khalayak baik dari dalam dalam maupun luar negeri. Hagia Sophia sendiri sebelumnya merupakan sebuah gereja katedral yang dijadikan masjid oleh Turki Ottoman, tetapi Ataturk telah mengubahnya menjadi museum yang merupakan simbol negara sekuler baru.***