Network
Menurut PBB, keputusan ini diambil untuk memberikan pengakuan terhadap meningkatnya dampak televisi terhadap pengambilan keputusan dengan membawa berbagai konflik dan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan menjadi perhatian dunia.
Selain itu, keputusan tersebut juga memberikan pengakuan akan liputan berdasarkan isu-isu besar lainnya, termasuk ekonomi dan sosial.
Sebelumnya, masyarakat mendapat informasi melalui penyiaran radio dan surat kabar.
Siaran televisi awal mengikuti format yang sama seperti radio, dengan seorang pria membaca buletin sederhana di layar hitam putih.
Namun, teknologi tersebut segera berkembang untuk menyertakan gambar peristiwa dan wawancara dengan orang-orang.
Gaya monokrom ditinggalkan ketika teknologi warna dikembangkan pada pertengahan hingga akhir tahun 1960-an, dan teknologi TV terus maju dengan peningkatan optik dan digital yang semakin canggih.
Baca Juga: 24 Agustus Hari Televisi Nasional. Simak Sejarah TVRI Berikut, Awal Mula Perayaan Ini Terbentuk
Namun, Hari Televisi Sedunia tidak dimaksudkan untuk menjadi perayaan alat elektronik itu sendiri, melainkan filosofi yang diwakilinya–filosofi keterbukaan dan transparansi isu-isu dunia.
Televisi telah lama dianggap mewakili komunikasi dan globalisasi di dunia kontemporer, tetapi tidak semua perwakilan pemerintah yang hadir melihat hal-hal seperti itu.
Delegasi dari Jerman mengatakan, “Televisi hanyalah salah satu sarana informasi dan media informasi yang tidak dapat diakses oleh sebagian besar penduduk dunia. Sebagian besar itu dapat dengan mudah memandang Hari Televisi Sedunia sebagai hari orang kaya. Mereka tidak memiliki akses ke televisi. Ada informasi yang lebih penting di media dan di sini saya akan menyebutkan radio secara khusus.”
