Zaman dulu, orang-orang menggunakan penepak dari kayu (bat). Dua orang menepak “burung” itu ke depan dan ke belakang selama mungkin.
Baca Juga: Resmi Gantung Raket, Berikut Sederet Prestasi Greysia Polii di Dunia Bulutangkis
Permainan tersebut sudah dilakukan oleh anak-anak dan orang dewasa lebih dari 2.000 tahun yang lalu di India, Jepang, Siam (Thailand), Yunani, dan Cina.
Uniknya, di Inggris, ditemukan kayu abad pertengahan yang memuat gambar anak-anak sedang menendang-nendang shuttlecock.
Pada tahun 18400-an dan 1850-an, keluarga Duke of Beaufort ke-7 paling sering menjadi penyelenggara permainan ini.
Menurut Bernard Adams (The Badminton Story, BBC 1980), anak-anak Duke yang terdiri dari 7 laki-laki dan 4 perempuan inilah yang mulai memainkannya di ruang depan.
Lama-kelamaan, mereka bosan dengan permainan yang itu-itu saja. Mereka kemudian merentangkan tali di antara pintu dan perapian, lalu bermain dengan menyeberangkan shuttlecock melewati tali itu, dan itulah awal mula net tercipta.
Pada akhir 1850-an, mulailah dikenal jenis permainan baru. Lalu pada tahun 1860-an, ada seorang penjual mainan dari London, yang mungkin juga penyedia peralatan battledore, bernama Isaac Spratt, menulis Badminton Battledore – a new game.
Tulisan itu menggambarkan terjadinya evolusi permainan Badminton House.