Bukan hanya itu, sejumlah orang tua juga terpaksa meninggalkan bayi-bayi prematur mereka di rumah sakit, sementara ratusan ribu warga kota tersebut terjebak tanpa persediaan air serta makanan yang cukup.
Baca Juga: MENANG LAGI! Lesti Kejora Bawa Piala Kedua SCTV Music Awards 2022 di Lagu Dangdut Paling Ngetop
Meskipun usaha telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi, sekitar 350 ribu penduduk Mariupol masih menunggu bantuan di tengah sumber daya yang semakin berkurang.
Dengan pertempuran yang berkecamuk, banyak orang tidak dapat meninggalkan rumah sakit tempat mereka berlindung kini, menurut Pavlo Kyrylenko, kepala militer Ukraina di wilayah Donetsk.
Pavlo juga mengungkap klaim bahwa sekitar 400 penduduk setempat dan 100 staf telah ditangkap dan ditahan di rumah sakit untuk digunakan sebagai perisai manusia.
"Tidak mungkin untuk keluar dari rumah sakit," ucap Pavlo dalam sebuah pos di aplikasi Telegram. "Mereka menembak dengan kejam, kami duduk di ruang bawah tanah."
Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk mengatakan bahwa ratusan warga sipil berhasil meninggalkan Mariupol dengan mobil untuk dua hari berturut-turut.
Namun bantuan yang dikirimkan sebagai pasokan untuk wilayah dekat pelabuhan itu tertahan di Berdyansk sementara penembakan terus berlangsung.***