Dalam minggu-minggu setelah hilangnya Malaysia Airlines 370, teori juga berkisar dari cuaca buruk, kegagalan mekanis, hingga pilot yang melakukan bunuh diri.
Hal ini muncul setelah sinyal dimatikan dari dalam dalam pesawat, tetapi setelah diselidiki tidak ada yang mencurigakan dalam perilaku kapten, perwira pertama, dan kru kabin sebelum penerbangan,
Salah satu yang memimpin kelompok dalam pencarian MH370 adalah insinyur luar angkasa Richard Godfrey, ia mengatakan pilot MH370 seperti membuat 'jejak palsu' yang membingungkan pihak berwenang sebelum terjun ke Samudra Hindia selatan.
Baca Juga: Kim Hye Soo Ungkapkan Kesulitannya Memerankan Karakter dalam Drama Korea 'Juvenile Justice'
Penelitian baru Godfrey ini menyatakan sang pilot Zaharie Ahmad Shah membuat banyak perubahan lintasan dan kecepatan sehingga keluar dari rute penerbangan komersial, dikutip dari The Guardian dan ABC News.
"Pilot MH370 mencoba menghindari jalur resmi mulai pukul 6:00 dan memakai jalur tidak resmi yakni di Selat Malaka, di sekitar Sumatra lalu melintasi Lautan India," ujar Godfrey.
"Sang pilot tampak memiliki pengetahuan mengenai jam operasi radar di Sabang dan Lhokseumawe di malam itu yang mana penerbangan internasional tidak terlalu genting dan radar tidak berfungsi sama sekali," tuturnya menambahkan.
Sayangnya, setelah hampir 8 tahun pencarian dan penelitian yang sampai saat ini terus dilakukan, masih belum ada titik jelas dan pasti mengapa pesawat Malaysia Airlines MH370 jatuh.
Proses yang memakan waktu yang sangat lama ini pun menjadi salah satu pencarian pesawat hilang yang paling besar dan mahal di dunia.***