Tepat pada pukul 2:20, radar militer Malaysia kehilangan kontak dengan pesawat, namun sebuah satelit Inmarsat di orbit geostasioner di atas Samudera Hindia selalu menerima sinyal setiap jam dari MH370 hingga pukul 8:11 pagi, yang menunjukkan pesawat itu terus terbang selama tujuh jam.
Pencarian awal untuk pesawat terkonsentrasi di Laut Cina Selatan. Setelah dipastikan bahwa penerbangan MH370 berbelok ke barat sesaat setelah transponder dimatikan, upaya pencarian dipindahkan ke Selat Malaka dan Laut Andaman.
Namun hal tersebut tak membuahkan hasil, dan membutuhkan waktu berhari-hari untuk melacak keberadaannya.
Seminggu setelah pesawat dinyatakan hilang tepatnya 15 Maret 2014, kotak inmarsat yakni kotak yang memberikan sinyal ke satelit terdeteksi.
Baca Juga: Beli Tiket Nonton MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia Sesi Latihan 18 Maret 2022
Sayangnya, sinyal tidak dapat menemukan lokasi pesawat secara tepat, tetapi menunjukan bahwa MH370 berada di antara Samudra Hindia dan sekitar Asia Tenggara.
Pada tanggal 25 Maret 2014, Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak umumkan bahwa pesawat jatuh di bagian terpencil Samudra Hindia 2.500 km (1.500 mil) barat daya Australia.
Berdasarkan hasil analisis Inmarsat dan Cabang Investigasi Kecelakaan Udara Inggris (AAIB).
Dengan demikian, kecil kemungkinan bagi para penumpang dan awak untuk selamat.