Apa Itu Bom Vakum yang Diledakan Militer Rusia di Ukraina?

- 1 Maret 2022, 15:11 WIB
Ilustrasi bom vakum
Ilustrasi bom vakum /Public Domain

ZONABANTEn.com - Baru-baru ini, militer Rusia dikabarkan telah menggunakan bom vakum sebagai upaya untuk menginvasi Ukraina.

Kabar penggunaan bom vakum ini dilaporkan oleh Duta Besar Ukraina untuk AS dan kelompok hak asasi manusia pada Senin, 28 Februari 2022.

Bom vakum merupakan salah satu jenis munisi tandan, yang telah dilarang penggunaannya secara luas, sejak berlakunya Konvensi Munisi Tandan pada 1 Agustus 2010.

"Mereka menggunakan bom vakum hari ini," kata Duta Besar Ukraina, Oksana Markarova kepada wartawan kemarin.

Baca Juga: Krisis Ukraina: Kenapa Serangan Rusia Malah Jadi Lamban? Berikut Penjelasannya

Lantas, apa itu bom vakum? Dan mengapa itu sangat berbahaya?

Bom vakum sering juga disebut sebagai senjata termobarik. Bom ini memiliki mekanisme untuk menyedot oksigen di sekitar, agar menghasilkan ledakan bersuhu tinggi.

Akibatnya, bom seperti ini akan memiliki gelombang ledakan yang secara signifikan berdurasi lama, bahkan dapat membuat manusia menguap,

Senjata yang berbahan bakan udara atau Fuel-air explosives (FAE), pertama kali dipakai militer Amerika Serikat ketika menghadapi perang dengan Vietnam, menurut laporan Human Rights Watch pada tahun 2000.

Baca Juga: Abramovich Terima Tawaran Ukraina hingga Lepas Chelsea Usai 20 Tahun Menjabat

Senjata ini kemudian dikembangkan oleh militer Soviet, untuk melawan China, pada era perpecahan Sino-Soviet pada tahun 1969.

Menurut sebuah laporan yang mengutip studi Defense Intelligence Agency (DIA) tahun 1993, mengatakan bahwa senjata jenis ini sangat unik dan tetapi tidak menyenangkan.

Ini karena mekanisme pembunuhan adalah melalui gelombang tekanan, dan yang paling penting subsequent rarefaction (vakum).

Baca Juga: Gara-gara Krisis Ukraina, Rusia Dihukum FIFA dan UEFA

Korban yang terkena dampak, akan mengalami luka bakar yang parah. Bahan bakar FAE biasanya adalah etilen oksida dan propilen oksida yang sangat beracun dan sangat mematikan jika terhirup.

Korban yang berada di dekat titik ledak akan musnah, sementara korban yang berada di sekitar ledakan kemungkinan akan mendapatkan luka internal yang tidak terlihat.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: businesstoday.in


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah