Krisis Ukraina: Kenapa Serangan Rusia Malah Jadi Lamban? Berikut Penjelasannya

- 1 Maret 2022, 14:09 WIB
Ledakan di pinggiran Kyiv
Ledakan di pinggiran Kyiv /Defence Security Asia

ZONABANTEN.com – Invasi Rusia yang sudah memasuki hari ke 5 setelah memulai serangan pada hari Kamis 24 Februari 2022 silam.

Meski terus menerus menyerang dan menyebabkan kerusakan dimana-mana, bahkan hingga korban jiwa berjatuhan, Rusia masih belum mampu sepenuhnya menaklukkan Ukraina.

Malah, beberapa kota penting seperti ibukota Kyiv dan Kharkiv masih berada di bawah kendali pemerintah Ukraina.

Dilansir ZONABANTEN.com dari Sky News, mantan direktur jenderal ‘RUSI‘ atau ‘Royal United Services Institute‘ di Inggris, Michael Clarke, kembali memberikan pandangan berikut analisisnya terkait hal tersebut.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina: Drone Tempur Bayraktar TB2 Milik Turki Terbukti Efektif Lawan Pasukan Rusia

Disebutkan oleh profesor Clarke jika serangan kombinasi dari berbagai divisi angkatan bersenjata Rusia dalam skala yang besar seperti invasi terhadap Ukraina ini merupakan yang pertama kali sejak 1979.

“Namun, serangan balik yang pemerintah Ukraina lakukan untuk membalas mereka bukan merupakan suatu hal yang biasa mereka hadapi,” kata Clarke.

Clarke juga menambahkan bahwa terdapat banyak warga pria dari program wajib militer yang ikut berpartisipasi dalam perlawanan terhadap Rusia.

Tapi Clarke menambahkan bahwa banyak di antara mereka yang sebenarnya tidak mau berada di garis depan peperangan.

Halaman:

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah