Volodymyr Zelensky Jadi Target Nomor Satu Rusia hingga Puluhan Korban Tewas di Ukraina

- 25 Februari 2022, 14:06 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky /Eduardo Munoz

ZONABANTEN.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berjanji untuk tetap tinggal di Kyiv saat pasukannya tengah melawan prajurit Rusia yang merangsek masuk ke ibu kota.

Rusia meluncurkan invasi melalui darat, udara, dan laut pada Kamis kemarin disusul dengan deklarasi perang oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Diperkirakan sekitar 100.000 orang melarikan diri saat ledakan dan tembakan yang mengguncang kota-kota besar. Dilaporkan puluhan nyawa tewas.

Baca Juga: Gempa Bumi Sumatra Barat 6,2 SR Dirasakan Sampai Malaysia

Pejabat AS dan Ukraina mengatakan Rusia bertujuan untuk merebut Kyiv dan menggulingkan pemerintah yang dianggap Putin sebagai kaki tangan Amerika Serikat.

Pasukan Rusia merebut bekas pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di utara Kyiv saat maju melalui rute terpendek ke Kyiv.

“Musuh telah menandai saya sebagai target nomor satu,” ungkap Zelensky dalam pesan video. “Keluarga saya adalah target nomor dua. Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negara,”

“Saya akan tinggal di ibu kota. Keluarga saya juga di Ukraina,” tambahnya.

Baca Juga: Krisis Ukraina – Rusia Terus Terjadi, Pejabat AS Prediksi Kyiv Akan Jatuh Dalam Waktu 96 Jam

Putin mengatakan Rusia sedang melakukan “operasi militer khusus” untuk menghentikan Ukraina yang melakukan genosida terhadap rakyatnya sendiri. Tuduhan tersebut dianggap tidak berdasar oleh pihak Barat.

Putin juga mengatakan kalau Ukraina adalah negara tidak sah yang tanahnya adalah miliki Rusia secara sejarah.

“Sepengetahuan saya, Presiden Zelensky tetap berada di Ukraina dengan jabatannya saat ini. Dan tentu saja kami mengkhawatirkan keselamatan semua teman kami di Ukraina,” ujar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken saat ditanya kekhawatirannya dengan keselamatan Zelensky.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2023, Main di Kuwait Bulan Juni 2022

Membuat Sanksi

Sebagai negara demokratis yang memiliki 44 juta penduduk, Ukraina memilih merdeka dari Uni Soviet dan baru-baru ini berencana untuk bergabung dengan aliansi militer NATO dan Uni Eropa, yang menjadi pemicu marahnya Moskow.

Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Kanada, Australia, dan Uni Eropa meluncurkan sanksi terhadap Moskow awal pekan ini, termasuk langkah Jerman untuk menghentikan pipa gas senilai 11 miliar dolar dari Rusia.

Ketua Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrel menyatakan tindakan itu sebagai “paket sanksi paling keras yang pernah kami terapkan”.

China pun berada di bawah tekanan usai penolakannya untuk menyebut serangan Rusia sebagai invasi.

Baca Juga: Bersamaan Serangan Rusia-Ukraina, Zona Pertahanan Udara Taiwan Diserbu 9 Pesawat Jet Tempur Milik China

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengancam kepada tiap negara yang menyetujui agresi terbuka Rusia terhadap Ukraina akan ternoda oleh asosiasi.

Diketahui Rusia merupakan produsen energi terbesar di dunia. Bahkan, baik Rusia maupun Ukraina juga salah satu pengekspor biji-bijian utama.

Tentu perang dan sanksi ini akan mengganggu ekonomi di seluruh Indonesia.

Harga minyak meningkat hingga 2 dolar per barel pada Jumat, 25 Februari 2022 lantaran pasar bersiap menghadapi dampak dari sanksi perdagangan eksportir minyak mentah utama  Rusia.

Maskapai juga menghadapi gangguan. Seperti yang terjadi pada Japan Airlines (9201.T) yang membatalkan penerbangan pada Kamis malam dengan tujuan Moskow dan Inggris pun menutup wilayah udaranya untuk operator Rusia.

Baca Juga: Dampak Krisis Ukraina: Minyak Melonjak US$100, Memperburuk Goncangan Inflasi Global

Perkembangan Militer

Zelensky mengatakan terdapat 137 anggota militer dan warga sipil tewas dalam pertempuran itu dan ratusan lainnya terluka. Sedikitnya ada 70 nyawa melayang.

Penasihat Menteri Luar Negeri Anton Herashchenko mengatakan pasukan Ukraina menjatuhkan pesawat di atas ibu kota Kyiv pada Jumat pagi dan menabrak bangunan tempat tinggal.

Kemudian sebuah rudal menghantam pos perbatasan Ukraina di wilayah tenggara Zaporizhzhya dan menewaskan serta melukai beberapa penjaga.

Amerika Serikat dan anggota NATO lainnya telah mengirim bantuan militer ke Ukraina, namun tidak ada langkah untuk mengirim pasukan lantaran khawatir memicu konflik Eropa yang lebih luas.

Dewan Keamanan PBB akan memberikan suara di hari Jumat pada rancangan resolusi yang akan mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah