Sekjen PBB Ajak Negara-Negara untuk ‘Ubah Jalur’ Dalam Perlindungan Laut dari Perubahan Iklim

- 14 Februari 2022, 16:30 WIB
Sekjen PBB mengajak Negara-Negara dunia dalam ‘mengubah jalur’ untuk perlindungan laut dari perubahan iklim
Sekjen PBB mengajak Negara-Negara dunia dalam ‘mengubah jalur’ untuk perlindungan laut dari perubahan iklim /Pixabay

ZONABANTEN.com – Perubahan iklim akibat pemanasan global kian menjadi ancaman bagi kesehatan lingkungan seluruh dunia.

Dilansir dari laman The Straits Times, Antonio Guterres selaku Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB, pada 11 Februari 2022 meminta masyarakat internasional untuk ‘mengubah jalur’ dalam perlindungan laut terhadap krisis perubahan iklim.

Kata Guterres di One Ocean Summit, pemanasan global, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi merupakan tiga krisis yang menjadi perhatian dan dihadapi oleh planet ini. Ia juga menyatakan bahwa lautan ‘memikul banyak beban’.

Baca Juga: Keluarga Zuckerberg Gelontorkan Bantuan Jutaan Dolar untuk Teknologi Iklim

Lautan sendiri memiliki fungsi sebagai penyerap karbon dan panas yang sangat besar, lautan menjadi lebih panas dan lebih asam karena dipengaruhi oleh ekosistem.

The Straits Times juga melaporkan pada video Guterres  diputar saat konferensi yang berlangsung di Kota Brest, Prancis, mengatakan es kutub mencair dan hal tersebut membuat pola cuaca global berubah.

Guterres juga menambahkan bahwa komunitas yang bergantung pada laut juga dapat terluka.

“Lebih dari tiga miliar orang bergantung pada keanekaragaman hayati laut dan pesisir untuk mata pencaharian mereka” kata Guterres.

Guterres kemudian melukiskan gambaran mengenai berkurangnya spesies dalam laut, seperti terumbu karang yang memutih, ekosistem pesisir yang berubah menjadi tempat pembuangan sampah, dan nutrisi laut yang semakin berkurang akibat tersumbat puing-puing.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa jumlah ikan di laut terancam semakin berkurang dikarenakan penangkapan yang berlebihan, hal tersebut juga merusak tempat tinggal ikan.

Kurangnya laporan mengenai praktek illegal penangkapan ikan tersebut, menjadi salah satu masalah.

Baca Juga: Para Ilmuwan Gunakan Penguin untuk Prediksi Perubahan Iklim, Begini Caranya

Guterres menggaris bawahi secara tegas bahwa masyarakat Internasional harus ‘mengubah jalur’.

Penandatanganan Konvensi PBB tentang Hukum Laut telah berjalan selama 40 tahun, Guterres mengatakan bahwa kepastian Hukum Laut merupakan hal terpenting.

Dia melanjutkan bahwa  UN Ocean Conference atau Konferensi Kelautan PBB yang akan diadakan pada 27 Juni hingga 1 Juli tahun ini, merupakan kesempatan untuk memperkuat peran laut dalam upaya global untuk mencapai  Sustainble Development Goals (SDGs) dan mengimplementasikan Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim.

Sekjen PBB juga menekankan pentingnya mengintensifkan upaya dalam melindungi laut. Ia mengatakan., ekonomi biru berkelanjutan dapat mendorong kemajuan ekonomi dan terciptanya lapangan kerja.

“Kita membutuhkan… kemitraan yang lebih efektif untuk mengatasi sumber pencemaran laut berbasis daratan… urgensi dalam penyebaran energi terbarukan lepas pantai, yang dapat menyediakan tenaga dan lapangan kerja bersih, dan (kurang) bahan bakar fosil di lautan ekonomi” lanjutnya.

Guterres juga memuji langkah-langkah yang mendorong mengakhiri penggunaan plastik  yang dilakukan oleh beberapa negara salah satunya Prancis.  Dalam sambutannya ia mendesak negara lainnya untuk meniru aksi tersebut.

Ia memperkirakan 90 persen perdagangan melalui laut dapat  menyumbang hampir tiga persen emisi gas rumah kaca global.

Baca Juga: Bencana Iklim Berdampak Ribuan Juta Jiwa di Kawasan Asia–Pasifik

Kenaikan suhu global yang dapat mencairkan es, meningkatkan suhu laut, dan air yang lebih hangat dapat berpengaruh pada ekosistem dan pola cuaca.

Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa sektor pelayaran harus berkontribusi setidaknya penguranngan 45 persen dalam emisi yang diperlukan pada 2030 dan nol emisi pada 2050.

Hal tersebut menurut Guterres menjadi upaya untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat celcius. 

Ia menambahkan bahwa investasi dalam mempromosikan ekonomi kelautan yang berkelanjutan juga diperlukan, bersamaan dengan hal tersebut peningkatan untuk ilmu kelautan tidak kalah penting.

Sepanjang Dekade Ilmu Kelatuan PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan, Guterres mendorong masyarakat internasional untuk peduli terhadap bumi dan isinya. ***

Editor: Siti Fatimah Adri

Sumber: The Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah